Begini Cara Hadapi Aquaplanning

Begini Cara Hadapi Aquaplanning

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 30 Nov 2020 21:42 WIB
Car Driving in the Rain. Modern Rain Summer Season Tires on the Wet Pavement. Closeup Aquaplaning Photo.
Cara menghadapi aquplaning saat berkendara. Foto: iStock
Jakarta -

Musim hujan memang enak kalau punya mobil. Walaupun terhindar dari hujan, bukan berarti anda terhindar dari berbagai bahaya saat berkendara. Risiko Mengendarai mobil saat hujan yang mengintai adalah aquaplaning.

Melalui acara bertajuk Ngobrol Asik dengan konsep talkshow yang edukatif, Daihatsu bersama GT Radial memberikan tips teknik berkendara dalam menghadapi aquaplaning. Bagi yang belum paham, aquaplaning adalah kondisi di mana ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi dan memberikan efek mobil serasa melayang di atas air bagi pengendaranya. Aquaplaning merupakan penyebab kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengatisipasi kondisi ini.

Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana yang memberikan pemaparan dalam acara itu pun memberikan tips menghadapinya. Pengemudi harus tenang dan sebaiknya melakukan deselerasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar. Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama. Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung. Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, apabila terjadi kondisi selip, coba rasakan kondisi selip terjadi pada roda bagian depan atau roda belakang. Apabila selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan setir secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.

ADVERTISEMENT

Namun, bila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar steer sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan banting steer agar mobil berputar pada porosnya. Namun yang perlu tetap diingat, tingkat keberhasilannya sangat ditentukan bergantung pada beragam kondisi.

Selain teknik mengemudi, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal menambahkan kondisi ban juga memegang peran penting dalam menghadapi aquaplaning. Pengemudi harus mengecek kondisi ban saat menghadapi musim hujan.

"Ulir atau pola kembangan pada ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip menjadi lebih besar. Walaupun ban tidak ada masa kadaluarsa, ban harus tetap dirawat agar tetap awet dan tidak cepat botak dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya," jelas Zulpata.




(rip/din)

Hide Ads