Penjualan mobil nasional mengalami penurunan pada Juni 2025. Tren negatif juga terlihat jika total penjualan semester pertama tahun ini dibandingkan secara year on year.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales (distribusi pabrik ke dealer) pada bulan Juni 2025 tercatat 57.760 unit. Minus 4,7 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Kemudian secara retail sales (distribusi dealer ke konsumen), Gaikindo mencatat angka penjualan 61.647 unit. Sedikit mengalami kenaikan 0,6 persen dari bulan Mei yang mencapai 61.307 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian ini bikin khawatir jika datanya dibandingkan secara year to year, data Januari sampai Juni 2025 menunjukkan angka wholesales sebanyak 374.740 unit. Sementara itu, wholesales periode yang sama tahun sebelumnya bisa mencapai 410.020 unit. Artinya terdapat penurunan 8,6 persen.
Begitu juga dengan retail sales. Gaikindo mencatat, retail sales Januari-Juni 2025 sebanyak 432.453 unit. Angka itu turun dari 390.467 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan bulan Juni ini menunjukkan minat pembelian mobil baru terus merosot. Sebagai pembanding, pada Januari 2025, Gaikindo mencatatkan penjualan wholesales 61.932 unit dan retail sales 64.029 unit. Lanjut pada Februari wholesales sebanyak 72.336 unit dan retail sales 69.872 unit. Kemudian pada bulan Maret wholesales sebanyak 70.895 unit dan retail sales sebanyak 76.582 unit. Selanjutnya pada April lebih anjlok, wholesales di level 51.205 unit dan retail sales 57.030 unit. Terakhir pada Mei, market kembali naik, wholesales 60.613 unit dan retail sales Rp 61.339 unit.
Data penjualan mobil Indonesia periode Januari-Juni 2025:
Wholesales
Januari: 61.932 unit
Februari: 72.336 unit
Maret: 70.895 unit
April: 51.205 unit
Mei: 60.613 unit
Juni: 57.760 unit
Total: 374.740 unit
Retail Sales
Januari: 64.029 unit
Februari: 69.872 unit
Maret: 76.582 unit
April: 57.030 unit
Mei: 61.339 unit
Juni: 61.647 unit
Total: 390.467 unit
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat