Beredar video truk yang meluncur mundur, dan berhenti usai menabrak lampu jalan. Dalam potongan video tersebut tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas tersebut, banyak netizen menyanjung sang sopir lihai mengambil keputusan, tapi apakah dari kacamata safety driving benar demikian?
Dalam video yang dibagikan akun instagram @warung_jurnalis, Kamis (26/11/2020). Truk diduga tidak kuat nanjak hingga akhirnya mundur. Lajunya berhenti usai menghantam lampu jalan.
"Detik-detik sebuah truk sarat muatan tak kuat menanjak dan mundur menabrak tiang. TRUK GAK KUAT NANJAK MUNDUR KENCANG TABRAK TIANG," tulis caption dalam video tersebut seperti dillihat detikcom, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kronologi kurang jelas entah itu mogok di tengah lupa Handrem atau apa yg jelas itu glundung dan membahayakan penguna lain," sambungnya.
Dari kacamata keselamatan berkendara, truk yang meluncur mundur itu disinyalir mengalami kerusakan. Kembali ditekankan, safety driving adalah perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan berkendara yang berlaku di suatu negara.
"Safety driving mengajarkan kendaraan maju ataupun mundur yang benar harus dalam kontrol pengemudi, komponen kendaraan hidup dan berfungsi normal. Artinya kalau ujungnya nabrak yaa bukan lihai tapi untung-untungan, toh ada properti yang rusak," tanggap Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana saat dihubungi detikcom, Jumat (27/11/2020).
"Pada video tersebut memang pengemudi berkewajiban melakukan tindakan antisipasi saat kendaraan tersebut rusak di kondisi jalan menanjak, mengerahkan kendaraan ke posisi yang minim resiko. Ini sangat susah dan berisiko tinggi," kata Sony.
Adegan berbahaya itu semestinya bisa dicegah dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kondisi kendaraan. Apalagi jika truk sudah obesitas atau Over Dimension Over Loading (ODOL), sopir dipastikan akan kesulitan mengantisipasi saat gagal di tanjakan.
Ditambah pada kendaraan besar seperti truk, perpindahan perseneling dari gigi tinggi ke rendah sulit dilakukan saat putaran mesin rendah. Masalah itu semakin besar saat di tanjakan, yang bisa menyebabkan missed gear sehingga kendaraan dengan mudah meluncur.
"Jadi jangan hanya mengandalkan sisi operasionalnya tapi juga defensive nya. Muatan jangan overload dan lakukan mementum dengan pas di tanjakan, sesuaikan dengan power truck-nya."
"Karena ketika terjadi gagal menanjak karena overload, engine off & missed gear, maka truck akan meluncur mundur. Kalau sudah mundur maka susah untuk mengontrolnya. Karena menghidupkan engine truck yang mati butuh waktu, sementara rem tidak akan bekerja ketika mesin mati, yang terjadi pengemudi akan panik dan kecelakaan," jelas Sony.
Dalam kolom komentar beberapa netizen memuji aksi sang sopir lantaran berhasil mengendalikan situasi truk yang meluncur dengan menabrakan buntut ke trotoar dan lampu jalan. Peristiwa itu disebut berada di dekat SPBU Panundan, Batang, Jawa Tengah.
"Patut diacungi jempol buat supirnya," komen akun @maulananurr,
"Apllause buat pak supir," tambah akun @ardiansukma.idn.
"Untung alhamdllh Dblkang gak ada kendaraan lain yaa jd gk memakn korban...." Klo dblkng ada motor tau deh gmn jdinya...Soalnya Kjdian sprti itu sring trjadi dan mmkan korban bila dblkngya ada pngendra motor krna Blind Spot. " Sesama Pengguna Jalan Hrus saling waspada n hrus bisa Baca situasi," komen yang lain.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?