Angka yang muncul dalam hasil riset National Safety Council ini tentu bukanlah hal sepele. Menurut lembaga tersebut, sebagian besar dari rentetan kecelakaan tersebut atau sebanyak 1,4 juta kejadian terjadi ketika pengemudi tengah melakukan percakapan lewat telepon genggamnya.
Sementara 200 ribu kecelakaan di antaranya terjadi saat pengemudi tengah asyik SMS-an, demikian dikutip dari Washington Post, Senin (18/1/2010).
Sayangnya, memang tidak disebutkan untuk cakupan wilayah mana deretan kecelakaan ini terjadi. Namun dari besaran angka yang dipublikasikan, cukup pantas rasanya berbagai pihak untuk segera turun tangan membereskannya.
Lembaga Transportasi Federal Amerika Serikat pun langsung bereaksi melihat kenyataan pedih ini. Kampanye memerangi penggunaan ponsel dalam berkendara pun bakal digalakkan, setelah sebelumnya kampanye serupa sempat digenjot untuk memberantas pengemudi mabuk.
Meski demikian, dikatakan Presiden FocusDriven Jennifer Smith, selaku lembaga yang peduli tentang masalah ini, untuk menghilangkan kebiasaan berponsel saat berkendara adalah hal yang sulit. Pasalnya, alat komunikasi tersebut saat ini bak menjadi kebutuhan wajib setiap orang yang sulit dipisahkan.Β Β Β
"Sudah banyak orang yang kecanduan ponsel. Untuk itu kami (FocusDriven-red.) hadir, kami akan tunjukkan efek nyatanya, dan setiap orang harus menghadapi kenyataan ini," ujar Jennifer.
Sebelumnya, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Virginia Tech Transportation Institute, diketahui bahwa risiko kecelakaan yang terjadi jika seorang pengemudi asyik SMS-an adalah 23 kali lipat dibandingkan mereka yang tidak 'nyambi'.
Nah, sekarang terserah Anda, masih sayang nyawa kah? Makanya, simpan dulu ponsel Anda ketika berkendara!
(ash/ddn)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK