Motor klasik yang kini sudah puluhan tahun umurnya menjadi barang antik dan menjadi incaran para kolektor. Tentu mencari barangnya tidak mudah, apalagi mendapatkan barang yang layak dikoleksi. Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan?
Eran Vintage, kolektor motor antik asal Jakarta Timur bercerita mengenai suka-dukanya menjadi seorang kolektor motor. Menurutnya, penting untuk punya kecintaan terhadap barang yang hendak dikoleksi.
"Satu kita memang harus suka. Kalau koleksi barang atau koleksi motor kita harus punya passion, jadi tidak ada yang memaksakan," papar Eran Vintage kepada detikOto di depan Vespa VL2 tahun 1956 yang kerap digunakannya untuk berkendara harian.
"Kedua kita harus punya circle orang-orang yang paham sama motor. Jadi saat kita mau beli atau apapun itu, kita ada di jalan yang benar lah," lanjutnya.
Eran menambahkan, ketika hendak mencari motor klasik atau antik, penting untuk mengetahui latar belakang motor tersebut. Menurutnya, hal itu akan memudahkan kita untuk mencari referensi spare part dari motor tersebut.
"Ngumpulin motor-motor tua ini terkendala spare part. Kadang kita nyari di lokal juga spare part udah jarang, terpaksa kita harus pesan dari luar dan belum tentu juga ada barangnya. Tapi di situ lah seninya. Tadi dukana, sekarang sukanya itu ya seninya di situ. Hunting barang, spare part, jadi kita motor yang ada itu kita usahakan punya part-part yang original," ujarnya.
Saat ini Eran memiliki beberapa koleksi motor antik di garasi rumahnya. Saat detikOto berkunjung, terlihat di garasi rumahnya hanya ada empat motor klasik dari berbagai jenis, ada yang skuter, motor naked, hingga motor bebek. Namun beberapa koleksi lainnya sedang tak ada di lokasi.
"Total ya ini 'si Blorok' Vespa VL2 tahun 1956, Vespa Douglas Rod tahun 1950 original cat, Harley-Davidson Topper, Harley-Davidson RL tahun 1934, BSA Gold Star Clubman tahun 1955, sama ada beberapa lagi lah," papar Eran.
Simak Video "Ngabuburit ala Komunitas Motor Antik di Lumajang"
(mhg/rgr)