Selain label SNI yang dalam beberapa tahun terakhir diwajibkan tertera pada helm (yang beredar di Indonesia), ada juga logo sertifikasi DOT dan Snell yang sering terlihat, terutama pada helm-helm impor. Apa arti dan perbedaannya?
Helm adalah pelindung paling krusial dalam berkendara sepeda motor. Melindungi kepala dan seluruh organ-organ tubuh yang ada di dalamnya, helm bisa meminimalkan dampak yang mungkin timbul saat mengalami kecelakaan.
Bukan itu saja, helm bahkan terbukti mampu menghindarkan penggunanya dari ancaman kematian ketika harus mengalami kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena fungsinya yang sangat krusial, helm harus memiliki standar-standar keamanan tertentu. Stiker DOT atau Snell yang biasanya terdapat di bagian belakang helm adalah pertanda helm itu sudah lulus uji kelayakan berdasarkan paramater-parameter tertentu.
![]() |
Kalau detikers belum tahun, DOT dan Snell sudah menjadi standar keselamatan helm yang diakui di seluruh dunia. Mana helm yang lebih bagus, berstandarisasi DOT atau Snell? Lalu apa beda keduanya?
Kode Helm DOT
Kode DOT umum ditemui pada helm-helm yang dijual di Indonesia. DOT ini merupakan singkatan dari Department of Transportation, yang merujuk pada departemen transportasi Amerika Serikat. Standar DOT ini berada di bawah pengawasan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).
Dikutip dari Bikebandit, DOT merupakan standar keamanan helm yang ditetapkan pemerintah federal Amerika Serikat. Ini artinya standar tersebut berlaku di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Standarisasi helm DOT salah satunya menggunakan tes benturan, di mana dalam helm diletakkan dummy kepala manusia yang dilengkapi dengan beberapa sensor. Sensor terebut nantinya akan merekam kecepatan dan g-force saat helm dijatuhkan pada bidang permukaan berbeda dari ketinggian yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan energi yang diterima kepala dari benturan tersebut, akan diputuskan apakah sebuah helm lolos atau tidak standarisasi DOT tersebut. Tes tersebut dilakukan paling tidak dua kali, untuk mengentahui ketahanan helm saat mengalami benturan berulang kali.
![]() |
Tes lain yang dilakukan adalah, salah satunya, tes penetrasi, untuk memastikan kepala tidak terkena efek berat saat terjadi kecelakaan. Ada juga tes ketahanan yang disebut dengan retention system, ini untuk menguji apakah helm akan terlepas dari kepala ketika terjadi kecelakaan. Umumnya yang diuji adalah kekuatan tali dan pengait helm.
![]() |
Standarisasi helm DOT kerap dikritik karena sistem penerapannya, di mana pabrikan helm sendiri yang menyatakan kalau produk mereka sudah sesuai dengan standar DOT, untuk kemudian memasang lebel DOT.
Namun jika helm tersebut kemudian ditest dan ternyata tak lolos, barulah sertifikasi DOT dicabut. Padahal bisa saja helm tersebut sudah terlanjur beredar di pasaran.
Namun di Amerika Serikat ada hukuman berat jika produsen helm gagal memenuhi kriteria yang sudah ditentukan. Denda akan dikenakan sebesar US$ 5.000 per helm. Ini yang kemudian membuat produsen helm memilih untuk benar-benar mematuhi standarisasi DOT.
Rangkaian Tes Helm DOT
- Helm dijatuhkan ke permukaan berbentuk bulat dari ketinggian 1,83 meter.
- Helm dijatuhkan ke permukaan datar dari ketinggian 1,83 meter
- Benda runcing dijatuhkan ke helm
- Menguji kekuatan sistem retensi (tali/pengait): digantungkan benda berbobot 136 kg selama 120 detik.
[Lanjut Halaman Selanjutnya: Kode Helm Snell]
Kode Helm Snell
Di Amerika Serikat, Snell dianggap sebagai sertifikasi helm yang lebih baik. Soalnya standar pengujiannya lebih berat dan sulit. Selain itu pengujiannya pun menggunakan standar helm balap, di mana benturan umumnya terjadi lebih keras ketika kecelakaan dibanding pengendara motor umum/sehari-hari.
Jika serfikasi DOT adalah wajib buat produsen helm (di Amerika Serikat), maka sertifikasi Snell ini sifatnya opsional. Yang mengeluarkan sertifikasi ini adalah organisasi pengujian non-profit.
Secara umum ada perbedaan pengujian antara Snell dan DOT. Snell mengeluarkan sertifikasi standar baru setiap lima tahun. Setiap periode tersebut ada paramater-parameter pengujian baru yang diupdate.
![]() |
Rangkaian Tes Helm Snell
- Pada sertifikasi DOT, helm dijatuhkan pada dua bidang permukaan (bulat dan datar), sementara Snell melakukan uji jatuh dengan memakai 5 bentuk permukaan yang berbeda.
- Helm dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda, dan posisinya lebih tinggi dibanding tes yang dilakukan DOT.
- Snell juga melakukan pengujian pada chin bar (bagian helm di depan dagu), selain menguji batok helm.
- Visor atau kaca helm juga diuji yakni dengan menembakkan tiga buah material khusus dari senapan angin.
Standarisasi Helm Lainnya
Selain DOT dan Snell, sertifikasi helm juga dikeluarkan oleh beberapa badan atau organisasi lain. Di antaranya adalah:
FIM: FIM (FΓDΓRATION INTERNATIONALE DE MOTOCYCLISME) bisa dibilang menjadi standarisasi helm paling baru dan khusus diterapkan pada helm yang digunakan untuk balap motor. Mereka menggunakan standar sendiri yang beberapa pengujiannya berbeda dengan Snell dan DOT.
SHARP: SHARP adalah rating keselamatan helm yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris pada 2007. Pemerintah Inggris ketika itu ingin membuat rating performa helm yang tujuan utamanya dalah meningkatkan faktor keselamatan para pengendara motor untuk penggunaan umum di jalanan Inggris. Pengujian yang dilakukan SHARP berbeda karena mereka membeli secara random helm dari penjual helm untuk kemudian diuji. Ini untuk mendapatkan hasil pengujian paling akurat, lantaran helm yang dites merupakan yang benar-benar dijual langsung ke publik.
(din/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar