Ban Motor Lebih Aman Pakai Nitrogen atau Angin Biasa? Cek Ini Deh

Ban Motor Lebih Aman Pakai Nitrogen atau Angin Biasa? Cek Ini Deh

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 20 Apr 2021 07:19 WIB
Keuntungan ban nitrogen versus ban oksigen biasa
Foto: Auto2000/Ilustrasi ban Nitrogen dan angin
Jakarta -

Peranti ban merupakan salah satu faktor terpenting saat hendak berkendara. Bahkan banyak yang tidak sadar, ban merupakan garda terdepan yang menentukan keselamatan berkendara karena ban memiliki peran menahan bobot kendaraan dan langsung bersentuhan dengan permukaan jalanan. Tapi kira-kira, untuk motor itu lebih oke menggunakan angin nitrogen atau biasa ya?

Yamaha Indonesia menjelaskan dalam siaran resminya, ban merupakan komponen yang sangat penting pada sepeda motor, untuk itu perlu dijaga kondisinya agar tetap mampu berfungsi dengan optimal. Salah satu cara yang paling mudah dalam merawat ban sepeda motor adalah menjaga tekanan angina agar tetap pada ukuran yang semestinya.

"Nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik daripada udara biasa. Ukuran angin ban motor dengan Nitrogen tidak akan banyak berubah meski suhu sedang naik baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal," terang Panca selaku tim Technical Warranty & Education Yamaha Madiun-Kediri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan Nitrogen juga dapat membuat ban lebih awet, terutama untuk tipe ban tubeless yang kini sudah menjadi standar di produk-produk terbaru Yamaha," Panca menambahkan.

Soal tekanan angin pada ban, Panca menjelaskan hal tersebut harus sesuai dengan aturan.

ADVERTISEMENT
NORTHAMPTON, ENGLAND - AUGUST 26:  Jack Miller of Australia and Alma Pramac Racing jokes with soft tyre in box waiting the start of the MotoGP race during the MotoGp Of Great Britain - Race at Silverstone Circuit on August 26, 2018 in Northampton, England.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Ilustrasi ban / NORTHAMPTON, ENGLAND - AUGUST 26: Jack Miller of Australia and Alma Pramac Racing jokes with soft tyre in box waiting the start of the MotoGP race during the MotoGp Of Great Britain - Race at Silverstone Circuit on August 26, 2018 in Northampton, England. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images) Foto: Mirco Lazzari/Getty Images.

"Ukuran tekanan ban harus disesuaikan dengan standarnya untuk kebutuhan sehari-hari, para pengendara dapat mengatur tekanan ban yaitu ban depan 200kpa/29 PSI, ban belakang 225kpa/33 PSI, akan lebih bagus lagi jika menggunakan angin berjenis nitrogen yang dapat menjaga suhu ban juga," Panca menambahkan.

Panca juga mengingatkan pengecekan ban sepeda motor itu tidak cukup dengan dipencet saja dan hanya kira-kira.

"Hanya saja, mayoritas pengendara kurang memperhatikan ketika mengecek tekanan angin ban motor. Cara paling umum dengan menekan ban pakai tangan. Jika Ban terasa empuk saat dipencet berarti masih butuh tambahan angin. Kalau sudah keras maka dianggap cukup," tulisnya.

"Padahal, cara mengukur tekanan angin ban seperti itu kurang tepat karena semestinya ukuran angin ban harus disesuaikan dengan standard kebutuhan mobilitas sehari-hari penggunanya," tutup Panca.




(lth/rgr)

Hide Ads