Meski Motor Jarang Dipakai, Oli Perlu Diganti Rutin, Ini Alasannya

Oli motor Honda — Ganti oli perlu dilakukan secara rutin. Biasanya, direkomendasikan ganti oli motor setiap 2.000 km/2 bulan, tergantung yang lebih dulu dicapai. Foto: Wahana Honda

Jakarta -

Oli mesin kendaraan bermotor adalah bagian penting yang harus diganti secara rutin. Bukan cuma berpatokan pada jarak tempuh, oli mesin juga harus diganti jika sudah digunakan beberapa bulan.

Menurut Agung Prabowo, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, oli mesin perlu diganti jika oli sudah stres karena salah satu fungsi utama oli sudah berkurang. Adapun, kata Agung, tiga fungsi utama oli itu antara lain sebagai pelumasan, pendinginan, dan pembersih mesin.

Agung menyebut, meski motor jarang dipakai, tetap disarankan penggantian oli secara berkala. Biasanya, pabrikan motor merekomendasikan ganti oli dilakukan setiap 2.000 km/2 bulan sekali, tergantung yang lebih dulu dicapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika kilometernya tidak tercapai, biasanya bengkel menyarankan datang lagi misalnya motor 2-3 bulan suruh ke bengkel lagi untuk ganti oli, padahal kilometernya belum tercapai," ujar Agung kepada wartawan belum lama ini.

Kenapa? Agung menjawab karena biasanya oli yang sudah dituang ke mesin motor beberapa bulan akan terdapat asam dari oksidasi. Asam akibat oksidasi itulah yang membuat oli stres sehingga perlu diganti agar tetap menjaga kesehatan mesin.

"Asam itu kan ada dua sumber, asam sulfat dari sulfur, satu lagi asam nitrat dari udara. Terjadi oksidasi. Udara yang ada di kita ini bereaksi, apalagi motornya dipanasi, dihidupi, itu lebih cepat rusak olinya," ujarnya.

Agung juga menyarankan, untuk memilih oli sesuaikan dengan spesifikasi kendaraan. Biasanya, kebutuhan oli kendaraan sudah tertulis dalam buku manual kendaraan itu sendiri.

Agung tidak menyarankan menggunakan oli mesin diesel untuk motor yang banyak diterapkan oleh pengguna motor matik. Sebab, spesifikasi oli untuk mesin diesel dan mesin bensin berbeda.