Saat ini mungkin ada pengguna sepeda motor, khususnya motor matik yang merasakan enaknya menggunakan oli mesin diesel. Tapi, rasa enak pada motor matik yang pakai oli mesin diesel bisa berujung fatal pada kondisi mesin motor itu sendiri.
Agung Prabowo, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, mengatakan zat aditif pada oli kendaraan diformulasikan sesuai kebutuhan mesin yang ada. Oli mesin diesel kurang cocok digunakan di motor berbahan bakar bensin.
"Motor yang berbahan bakar bensin kan menggunakan bahan bakar yang sulfurnya lebih rendah (daripada bahan bakar diesel), sehingga desain pelumasnya juga menyesuaikan" kata Agung kepada wartawan belum lama ini.
Bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur lebih tinggi ketimbang bensin membutuhkan oli dengan spesifikasi yang berbeda. Biasanya, oli khusus mesin diesel membutuhkan aditif untuk menetralisir asam yang terbentuk dari pembakaran bahan bakar bersulfur tinggi, agar tidak menimbulkan korosi pada mesin. Pada beberapa jenis pelumas diesel, kandungan aditif ini cukup tinggi.
Salah satu zat aditif itu adalah detergent, dimana detergent ini umumnya mengandung unsur logam yang apabila berlebihan dapat menimbulkan kerak logam di ruang mesin. Cepat atau lambat, kerak ini akan terbentuk dan menimbulkan masalah pada mesin.
"Bisa jadi efeknya baru akan terlihat pada 2-3 tahun pemakaian, misalnya saat mesin sudah terasa ngempos kompresinya," katanya.
"Yang pas adalah harus menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan," sambungnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar