Hal itu dipaparkan Instruktur di Rifat Drive Labs (RDL) Andry Berlianto kepada detikcom di Jakarta, Minggu (26/5/2019). Dirinya mengacu pada peristiwa aksi begal dan tawuran saat menjalankan SOTR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak menggunakan motor saat menjalani kegiatan SOTR juga menimbang kebugaran pengendaranya itu sendiri. "Sebab berkendaranya kan di jam malam, dimana seharusnya tubuh itu istirahat atau tidur," kata Andry.
Tak lupa ia mengingatkan untuk para masyarakat yang melaksanakan SOTR agar tertib berlalu lintas. Selalu ingat tujuan dari SOTR adalah beramal, bukan yang lain. "Jadi SOTR saya rasa cukup satu tempat saja untuk mengurangi peserta SOTR yang akan tampak bergerombol, misalnya langsung di panti asuhan atau lokasi lainnya. Jangan juga berkendara secara bergerombol dan provokatif. Ingat saja niat awalnya yaitu beramal," tutup dia. (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah