Agar performanya tetap oke, motor matik harus dirawat secara teratur. Selain melalui bengkel resmi atau umum, proses perawatan motor matik juga bisa dilakukan Otolovers sendiri di rumah. Lalu hal apa saja yang bisa dilakukan dan dipantau pengguna motor matik di rumah dalam merawat tunggangannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara mengecek air radiator atau radiator coolant cukup mudah. Otolovers tinggal memantaunya dari tabung reservoir. Jika indikatornya sudah 'low' maka wajib ditambah supaya proses pendinginan mesin tetap maksimal.
"Sedangkan kalau mengecek oli mesin, bisa dilakukan dengan memantau dipstick yang ada di tutup oli mesin. Jika indikatornya sudah 'low' dan kondisi oli sudah menghitam, segera ganti dengan oli baru," lanjut Ikim.
Hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengecek kondisi minyak rem dan kondisi kampas rem setiap interval 10 ribu km. Untuk diketahui kondisi minyak rem bisa dicek melalui tabung minyak rem. Jika kapasitasnya sudah berkurang dan kondisinya menghitam, segera bawa ke bengkel untuk diganti.
Sementara untuk kampas rem, ketebalannya bisa diperiksa melalui pengamatan sepintas. Selain itu, indikator menipisnya kampas rem juga bisa dilihat melalui piringan cakram yang menghitam akibat gesekan dengan kampas.
Terakhir yang juga tak kalah penting adalah selalu mengecek kondisi tekanan angin ban. Mengapa penting? Karena motor matik di Indonesia pada umumnya sering kali digunakan pada aktivitas berat, untuk membawa orang sekaligus barang. Jadi tekanan ban wajib ideal.
Tekanan angin ban motor matik yang dianjurkan berkisar 28-30 psi untuk ban depan dan 33-34 psi untuk ban belakang tergantung rekomendasi pabrikan. Jika untuk membawa beban lebih di belakang, tekanan angin bisa dinaikkan 35 sampai 36 psi.
Untuk mengecek tekanan ban motor matik, Otolovers bisa menggunakan alat Tyre Gauge yang banyak dijual di toko perkakas dan toko online dengan harga mulai puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah