Sudah Tahu Belum? Kaca Film Ternyata Ada yang Mengandung Emas

Sudah Tahu Belum? Kaca Film Ternyata Ada yang Mengandung Emas

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 17 Jan 2024 21:11 WIB
Pemasangan Kaca Film V-Kool
Kaca film (Foto: Dok. V-Kool)
Jakarta -

Kaca film biasa digunakan pada kendaraan untuk kenyamanan. Kaca film biasanya dipasang untuk menangkal panas masuk ke kabin. Tapi, kaca film ternyata bukan sembarangan lapisan. Bahkan, ada lapisan emas pada kaca film terkini.

Menurut Vice President Director PT V-KOOL Indo Lestari, Linda Widjaja, di beberapa kaca film terdapat lapisan emas. Bukan buat pamer, lapisan emas ini berfungsi untuk memantulkan panas.

"VK Series dari V-KOOL menggunakan kaca film multi-layer sputtered metal yang diperkuat dengan emas yang sangat baik dalam memantulkan panas," kata Linda dikutip Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Linda, performa kaca film paling baik menolak panas adalah kaca film multi-layer sputtered metal (kaca film dengan beberapa lapisan metal penolak panas). Lapisan emas pada kaca film berfungsi untuk memantulkan panas.

Linda menjelaskan, kaca filmnya menggunakan bahan tembus pandang super hingga 10 lapisan atom Indium Oxide and Silver yang selanjutnya diperkaya dengan emas. Proses kompleks ini memberi kaca film tersebut performa penolakan panas yang lebih baik tanpa terlihat reflektif atau gelap. Teknologi spectrally selective didasarkan pada teknik penolakan panas.

ADVERTISEMENT

"Teknologi Spectrally Selective secara pintar akan meneruskan cahaya tampak (Visible Light Transmission) dan menolak sinar inframerah dan ultraviolet lebih dari 99%. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan visibilitas berkendara di malam hari. Namun, yang terpenting teknologi ini bisa melindungi interior mobil dari pemudaran warna dan juga melindungi pengemudi serta penumpang dari bahaya sinar ultraviolet," sebut Linda.

Dijelaskan, ada beberapa jenis kaca film. Ada yang menggunakan metal biasa, ada juga yang pakai non-metal. Untuk kaca film metal biasa, sebagian besar terbuat dari logam biasa seperti aluminium, nikel dan perunggu. Logam-logam ini memiliki beberapa fungsi penolak panas, namun datang dengan tampilan reflektif yang mengganggu dan tidak banyak meneruskan cahaya sehingga membuat mengemudi malam hari menjadi lebih sulit.

"Metal biasa juga memiliki kelemahan mudah mengalami demetalisasi dan logam yang ditambahkan pada film lebih tidak merata. Logam biasa dan teknologi manufakturnya juga berpengaruh pada harga film. Konsumen harus waspada pada kaca film jenis ini bila dijual lebih tinggi daripada nilai yang seharusnya," jelas Linda.

Sedangkan kaca non-metal bisa dibuat dari material seperti oksida dan nitrat. Manfaat dari kaca film jenis ini adalah tidak memiliki permukaan seperti cermin.

"Tapi performa mereka dalam penolakan panas umumnya rendah. Mereka bekerja seperti 'spons', menyerap panas bukannya memantulkan panas. Jadi secara alami mereka diklasifikasikan sebagai penyerap panas. Film non-metal yang sangat murah seperti film yang dicelup bahkan bisa pudar warnanya di bawah paparan sinar matahari. Film non-metal seperti nitrat lebih baik karena memiliki beberapa sifat penolakan panas tetapi biasanya lebih gelap, lebih mudah menyerap panas dan permukaan film rentan retak," katanya.




(rgr/lth)

Hide Ads