Di media sosial viral pengendara Fortuner hampir menjadi pemicu tabrakan beruntun. Pengendara mobil Toyota Fortuner berkelir hitam itu tiba-tiba ngerem mendadak, berpindah lajur, dan keluar tol.
Diduga, pengendara mobil Fortuner itu hampir terlewat gerbang keluar tol. Dia memaksa ngerem mendadak dan berpindah lajur, hingga keluar tol melintasi marka jalan chevron sebagai tanda larangan untuk diinjak atau dilintasi.
Dalam video yang dibagikan akun instagram @dashcam_owner_indonesia, yang terekam dalam kamera dashcam mobil, sebuah Toyota Fortuner hitam memotong lajur dari kanan ke kiri. Padahal dari belakang terdapat pengendara lain yang sedang melaju, termasuk pengguna kamera dashcam yang menangkap momen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengendara Fortuner itu pun hampir menjadi pemicu tabrakan beruntun. Beruntung, mobil-mobil di belakangnya masih sempat ngerem sehingga terhindar dari kecelakaan.
Terkait kejadian ini, praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan seharusnya pengendara yang terlewat gerbang keluar tol mencari alternatif lain. Memaksa keluar di gerbang tol yang terlewat justru bisa memicu kecelakaan.
"Kalau arah exit tol sudah terlewat, etikanya ya keluar di exit berikutnya. Bukan melambat, berhenti atau bahkan mundur," ucap Sony kepada detikcom, Senin (3/7/2023).
Dia bilang, berhenti tidak dianjurkan di jalan tol kalau bukan di bahu jalan dan mengalami keadaan darurat. Itu pun harus dengan melakukan deselerasi atau pengurangan kecepatan secara bertahap.
"Caranya melihat spion ke belakang, dibarengi dengan lampu hazard yang menyala," katanya.
Melaju pelan juga tidak berarti aman. Sebab, ada batas kecepatan minimal di jalan tol. Apalagi, jalan tol memang dibuat untuk menyelaraskan kecepatan supaya bebas hambatan.
"Banyak etika yang salah dalam melakukan pengurangan kecepatan dan berhenti di jalan tol karena faktor bingung, tidak tahu arah dan salah arah. Sebenarnya mudah. Kan jalannya terbatas, rapi, arah pemisah atau keluar jalan jelas ada petunjuknya, jadi selama pengemudi fokus, kontrol kecepatan/tidak ngebut dan juga melakukan kebiasaan membaca rambu-rambu petunjuk lalin, pasti tidak melakukan dua hal di atas yang bisa menyebabkan tabrak belakang," jelasnya.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah