Berkendara dekat-dekat dengan kendaraan besar seperti bus dan truk perlu ekstra hati-hati. Sebab, ada bahaya mengintai jika kita berkendara dekat dengan kendaraan besar.
Sejatinya, kendaraan besar memiliki blind spot atau titik tidak terlihat yang lebih besar. Kemungkinan kendaraan yang lebih kecil seperti sepeda motor atau mobil tidak terlihat oleh sopirnya.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengendara harus memahami bahaya jika berkendara di dekat truk atau bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bicara bahaya ketika berinteraksi dengan kendaraan-kendaraan besar. Pertama, yang harus dipahami blind spot mereka besar. Artinya si pengemudi itu tidak melihat seperti yang kita pikirkan," kata Jusri kepada detikcom.
"Sebaliknya, kita di luar dari pengemudi bus atau truk, kita memiliki blind spot besar juga. Blind spot adalah bidang pandang yang gagal terlihat. Semakin besar dimensi kendaraan, semakin besar blind spot," ujar Jusri.
Dia menjelaskan, blind spot terbesar bagi sopir adalah blind spot yang ada di sisi berlawanan. Artinya, jika setir kanan maka blind spot terbesar adalah di sisi kiri kendaraan.
"Jadi kalau kita di sisi kiri mereka, hati-hati. Lebih-lebih kalau kita berada di persimpangan, belokan dll, mereka tidak melihat keberadaan kita walaupun dekat sekalipun. Mereka blind spot besar sekali, belasan meter," ucap Jusri.
Intinya, menurut Jusri, jika berkendara dekat-dekat dengan bus dan truk, sebaiknya segera menjauh. Selain blind spot, kendaraan besar seperti bus dan truk juga cenderung memiliki jarak pengereman yang lebih jauh.
"Ketika berada di depan dia, maka segera cepat menjauh dari dia. Lebih bagus membiarkan dia lewat atau meninggalkan mereka. Kalau kita di belakang dia, maka jaga jarak. Jika aman, dibenarkan, dan perlu, segera tinggalkan dia. Karena konsepnya adalah dia bahaya yang mengancam kita. Apalagi kalau ktia di depan mereka, jangan pernah berpikir dia bisa ngerem seperti kendaraan yang kita bawa," jelasnya.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP