Baru-baru ini, beredar video yang memerlihatkan mobil terbakar di pelataran bandara. Kabarnya, kendaraan tersebut dilahap api usai membawa korek-parfum saat cuaca sedang terik-teriknya. Lantas, jika dilihat dari kacamata teknis, mungkinkah itu bisa terjadi?
Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana membenarkan, ada beberapa barang yang sebaiknya jangan ditinggalkan di kabin kendaraan. Sebab, saat cuaca sedang terik-teriknya, benda tersebut bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
"Jangan meninggalkan barang-barang seperti korek api, elektronik, minyak wangi, minuman kaleng bersoda, bahan bakar, cairan kimia, dan lainnya. Karena barang-barang tersebut bisa menjadi pemicu kebakaran," ujar Sony Susmana kepada detikOto, Jumat (28/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Sony, barang-barang tersebut boleh saja ditinggalkan di kendaraan. Asalkan, tempat parkirnya beratap dan tak langsung terpapar sinar matahari. Selain itu, kaca kendaraan dibiarkan sedikit terbuka.
"Perlu dipahami, saat ini Asia sedang dilanda panas matahari yang sangat berlebihan. Sehingga disarankan kabin terjaga suhunya. Sayangnya, saat parkir, kondisi tersebut tidak bisa diantisipasi," ungkapnya.
Diketahui, sejak satu-dua pekan terakhir, suhu udara di benua Asia memang tengah tinggi-tingginya. Bahkan, sejumlah titik di Indonesia turut mengalami heatwave atau gelombang panas tinggi.
![]() |
Pada 17 April kemarin, suhu udara di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) tembus 37,2 derajat celcius dan menempatkannya sebagai kota terpanas di Indonesia. Itulah mengapa, Sony meminta pemilik mobil lebih berhati-hati saat memarkirkan kendaraannya.
"Terik matahari memang mengganggu, tapi menjaga kabin tidak overheat itu yang lebih penting," kata Sony.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini