Tabrakan beruntun terjadi di Tol Cipularang Km 92, Minggu (26/6/2022) malam. Sebanyak 17 kendaraan terlibat dalam kecelakaan ini. Empat orang di antaranya mengalami luka berat.
Kecelakaan Tol Cipularang ini bermula saat Bus Laju Prima B 7602 XA dari arah Bandung menuju Jakarta menabrak beberapa kendaraan di depannya. Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Ruas Tol Cipularang AKP Denny Catur mengatakan bus tersebut diduga mengalami rem blong.
"Kendaraan bus Laju Prima diduga mengalami rem blong sehingga menabrak kendaraan di depannya," kata Denny.
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi pengendara yang sering lewat jalan tol. Utamanya adalah soal menjaga jarak untuk menghindari tabrakan beruntun.
Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan idealnya rumus menjaga jarak di jalan tol adalah empat detik. Maksudnya, posisikan kendaraan kita memiliki jarak sekitar empat detik dengan kendaraan di depan.
"Jaga jarak yang ideal 4 detik di jalan tol dgn perhitungan mewakili: 1 detik, reaksi pengemudi dalam berpikir dan bereaksi, 1 detik kondisi beban kendaraan, rem dan ban, 1 detik kondisi permukaan jalan, kelembapan, angin, lingkungan, 1 detik safety faktor yang tidak diperhitungkan," jelas Sony kepada detikcom, Senin (27/6/2022).
Perhitungan tersebut, kata Sony, ideal dengan catatan pengemudi dalam kondisi fit, tidak lelah, tidak mengantuk, tidak main HP, tidak merokok dan tidak makan.
Caranya mudah, temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di sepanjang jalan, bisa tiang, pohon ataupun benda lainnya. Saat mobil di depan melintasi patokan yang kita tentukan, mulai hitung dalam hati dengan angka 1000 dan 1, 1000 dan 2, 1000 dan 3, 1000 dan 4. Pastikan mobil kita melewati patokan yang sama pada akhir hitungan, jika sudah tepat maka mobil kamu telah memenuhi jarak yang aman.
Masalahnya, di Tol Cipularang apalagi saat arus balik dari liburan akhir pekan, lalu lintas kerap padat. Tak jarang pula kendaraan yang tidak menjaga jarak dengan kendaraan di depannya.
"Keputusan mereka kalau memposisikan di zona bahaya (jarak rapat). Toh akhirnya kecelakaan yang memberikan peringatan. Kalau setelah ini nggak berubah/belajar juga, mungkin next bisa lebih berat kecelakaannya. Karena yang dipelajari mereka bukan defensive-nya, tapi gimana bereaksi dengan cari yang lain," ucapnya.
Simak Video "Video: Horor Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Libatkan 17 Kendaraan"
(rgr/din)