Waspada Water Hammer pada Mobil, Jangan Asal Terobos Banjir!

ADVERTISEMENT

Waspada Water Hammer pada Mobil, Jangan Asal Terobos Banjir!

Tim detikcom - detikOto
Rabu, 19 Jan 2022 10:16 WIB
Banjir di Jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, mengakibatkan lalu lintas arah Grogol macet parah. Begini potretnya.
Jangan asal terobos banjir. Awas mobil kena water hammer. Foto: Rengga Sencaya
Jakarta -

Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini menimbulkan banjir di berbagai lokasi. Bahkan, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, per pukul 06.00 WIB, masih ada 31 RT yang tergenang. Mobil jangan sembarangan terobos banjir kalau tak mau kena water hammer.

Pemilik kendaraan harusnya menyayangi mobil yang dimilikinya. Jangan sampai mobil rusak karena asal terobos banjir.

Pengendara yang nekat menerobos banjir memiliki banyak risiko. Baik risiko keselamatan berkendara maupun risiko kerusakan kendaraan.

Didi Ahadi, Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengatakan, ada risiko besar saat mobil menerobos banjir, yaitu gejala water hammer. Jika mobil mengalami gejala ini akibat menerobos banjir, biaya perbaikannya tentu tidak murah.

Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang bakar dan membuat mesin jebol. Soalnya, air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga setang piston bisa bengkok bahkan menyebabkan silinder pecah.

"Karena air kan nggak bisa dikompresi. Pada saat piston naik dan dipaksa, sehingga bengkok setang piston/conrod-nya. Awalnya bengkok dulu. Lama-kelamaan (setang piston) jadi patah," kata Didi kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ketika air banjir masuk ruang bakar, mungkin gejala water hammer tidak langsung terjadi. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar.

"Awalnya mesin kasar. Banyak kejadian dia banjirnya kapan, tiba-tiba jebolnya sekarang, bisa kejadian. Awalnya mesinnya kasar, karena dipaksa lama-lama mesinnya jebol," ujar Didi.

Jika mesin dipaksa saat ada air masuk ke ruang bakar yang tidak bisa dikompresi, risiko terburuknya adalah mesin jebol hingga blok silinder pecah. Penyebabnya, karena setang piston bengkok, patahan setang piston itu menonjok dinding silinder sehingga silinder mesin pecah.

Kalau sudah seperti itu, perbaikannya tentunya tak murah. Mobil harus turun mesin dan perlu diganti mesin baru jika ingin tetap dipakai. Selain mahal, perbaikannya pun membutuhkan waktu lama.



Simak Video "Dharmasraya Sumbar Banjir Parah, Fasum hingga Sekolah Terendam!"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/rgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT