Pemilik kendaraan tidak boleh mengabaikan kondisi ban ya, karena ban merupakan peranti paling luar yang langsung bersentuhan dengan aspal dan menopang bobot kendaraan. Lalu bagaimana cara merawat ban agar selalu dalam kondisi prima.
Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima Barus Nurcahya beberapa waktu lalu mengatakan ada 5 hal cara merawat ban mobil agar tetap aman dan terus dalam keadaan prima.
1. Menjaga Tekanan Angin
Hal paling penting dalam merawat ban adalah tetap menjaga tekanan angin. Disarankan agar pemilik mobil rutin mengecek tekanan angin paling tidak seminggu sekali. Sesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrikan yang tertera pada tabel di sisi pintu pengemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pastikan tekanan angin sesuai spesifikasi. Ada pada pilar driver. Jangan lupa yang dicek bukan cuma empat ban, tapi lima. satu lagi ban cadangan. Ini yang biasanya kita mengabaikan ban cadangan. Ketika ban bocor, ban cadangan kempes akan repot. Kalau ban cadangan saran kami bisa tambahkan lebih dari spesifikasi. Tambahkan sampai 5 psi. Karena ban cadangan tidak digunakan. Ban cadangan boleh dicek 1 bulan sekali," ucap Aji waktu itu.
2. Lakukan Pengecekan Kondisi Ban
Langkah kedua merawat ban ialah terus melakukan pengecekan rutin kondisi ban, apakah ada keretakan atau kerusakan pada ban.
"Apabila terjadi keretakan pada tapak ban, mungkin sudah tidak aman digunakan. Apalagi keretakannya bagian samping ban, itu kendaraan tersebut sangat berbahaya. Harus langsung diganti bannya, tidak bisa ditoleransi. Apabila retak samping dan diabaikan, ban tersebut bisa pecah dan efeknya bisa berbaaya," kata dia.
![]() |
Dalam mengecek kondisi ban, periksa juga apakah ada benda asing terselip di sela-sela ulir ban. Mungkin ada batu kerikil terselip. Soalnya kalau dibiarkan lama-lama bisa merusak ban.
"Ini jangan diabaikan. Silakan kalau lagi cuci mobil itu bisa dilepas benda-benda asingnya, batu-batu juga. Karena benda asing tersebut ketika menempel dan ban digunakan, ban sudah aus, benda asing tersebut akan masuk ke dalam," kata Aji.
Periksa pula alur ban. Paling mudah untuk mengecek bisa menggunakan alat pengukur kedalaman alur. Atau di ban biasanya sudah disediakan alat ukurnya berupa tread wear indicator atau TWI.
"Biasanya di bagian samping ban ada tanda segitiga, menunjukkan lokasi TWI. TWI itu ada bagian menonjol seperti daging pada ban yang menonjol, ini adalah batasnya. Ketika keausan sudah rata dengan TWI, artinya tidak sampai botak, maka ban tersebut sudah maksimal keausannya. TWI ini adalah 1,6 mm dari permukaan bawah ban. Ketika sudah sejajar dengan TWI ban segera diganti," saran Aji.
3. Mencegah Flat spot
Para pengendara biasanya tidak sadar telah mengalami flat spot yang diakibatkan mobil terparkir terlalu lama dan ban tidak berputar.
"Jadi terlihat lebih kempes (di satu sisi yang menempel permukaan parkiran). Efeknya ketika digunakan akan terjadi vibrasi ketika digunakan, getaran vertikal sehingga tidak nyaman," ucap Aji.
Cara mencegahnya yaitu, jalankan mobil paling tidak seminggu sekali jika jarang dipakai. Hal itu perlu dilakukan supaya ban berputar dan flat spot akan hilang.
"Jaga tekanan angin, jangan sampai kurang. Apabila sudah jarang digunakan, ban kempis maka flat spot mudah terbentuk," katanya.
Atau, jika mobil memang sengaja tidak digunakan lama, Anda bisa memanfaatkan alat bernama flat stopper yang dijual di aftermarket. Flat stopper itu berfungsi untuk mencegah flat spot apabila kendaraan jarang digunakan.
4. Rotasi Ban
Merotasi ban juga perlu dilakukan secara rutin. Mungkin banyak pemilik mobil yang mengabaikan hal ini. Tapi, Aji menyarankan untuk merotasi ban supaya tingkat keausan semua ban, termasuk ban serep, merata.
"Rotasi ban sangat penting supaya ban depan, belakang, dan ban serep bisa sama keausan ban. Di sini dilakukan ketika kita servis 10.000 km di bengkel resmi. Supaya memberikan kenyamanan berkendara karena keausan roda sama," ucap Aji.
5. Menjaga Geometri ban dengan spooring dan balancing
Terus beraktivitas bisa membuat geometri roda berubah, tak jarang hal tersebut membuat kenyamanan berkendara berkurang, ban pun akan cepat aus di sisi tertentu.
Disarankan pengendara untuk menjaga kondisi ban agar menjaga geometri ban. Hal ini bisa dilakukan di dealer resmi dengan spooring dan balancing.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?