Kaca Film Dinilai Bikin Mobil Lebih Irit, Kok Bisa?

Kaca Film Dinilai Bikin Mobil Lebih Irit, Kok Bisa?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 01 Mar 2021 20:56 WIB
Tesla Model 3 Facelift
Penggunaan kaca film yang tepat dianggap bisa membuat mobil lebih irit, begitu juga untuk mobil listrik. Foto: Prestige Image Motorcars
Jakarta -

Dalam membuat kendaraan mencapai efisiensi bahan bakar, ada banyak faktornya. Salah satunya adalah penggunaan penyejuk kabin atau AC. Jika AC bekerja maksimal secara terus-menerus, tentunya bakal membuat konsumsi energi semakin besar.

Pemilihan kaca film yang tepat dinilai bisa membuat mobil lebih irit. Soalnya, kaca film yang tepat sangat efektif menurunkan suhu mobil tanpa harus membebankan seluruhnya ke AC.

"Sebenarnya kalau kita pakai kaca film, mobil kita bisa lebih adem atau dingin. Kalau suhu kabin sudah dingin, AC tidak perlu dipasang di posisi dua bahkan tiga, yang membuat kompresor AC terus-menerus bekerja sehingga menguras energi dari baterai," kata Head of After Sales Service Div. PT V-KOOL Indo Lestari, Billy Susanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggunakan kaca film akan membuat suasana kabin lebih sejuk, maka penggunaan AC bisa dikurangi. Dengan catatan, kalau sudah pakai kaca film dan keadaan kabin lebih adem, AC tidak perlu diset maksimal dinginnya. Kalau AC diset kecil, maka konsumsi bahan bakar pun lebih irit.

"Jadi (dengan adanya kaca film) kita punya AC kan tidak perlu full blast, full maksimal untuk me-maintenance temperatur yang kita nyaman," ujar Billy.

ADVERTISEMENT

Kaca Film Bikin Mobil Listrik Lebih Irit

Pemilihan kaca film yang tepat juga dianggap bisa membuat mobil listrik lebih efisien. Terlebih, efisiensi merupakan kunci dari daya jangkau dan optimalisasi energi yang ada di baterai kendaraan listrik.

Billy mengatakan, memilih komponen di mobil listrik sebaiknya didasarkan pada fungsinya. Salah satunya kaca film, jangan hanya melihat dari sisi kegelapannya, tapi fungsinya untuk mengefisiensi energi di mobil listrik.

"Anggapan semakin gelap kaca film maka semakin menolak panas, sejatinya lahir karena ketidaktahuan dalam membedakan antara panas dengan silau. Panas matahari akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin yang tidak membawa energi panas menyegat," ungkap Billy.

Sebesar apa efek pemilihan kaca film yang tepat untuk mobil listrik? Jika meninjau konsumsi energi dari sistem pendingin kabin, kembali lagi ke teknologi yang digunakan komponen AC-nya. Jika sama dengan teknologi di mobil konvensional, maka energi yang dikonsumsi juga akan sama.

[Lanjut halaman berikut: Memilih Kaca Film Adem Tak Perlu yang Gelap]

Banyak anggapan semakin gelap kaca film maka semakin baik menolak panas. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Soalnya, kaca film yang transparan pun bisa menolak panas dengan baik jika materialnya bagus.

Menurut Billy, kaca film dengan kadar gelap 20 persen pun kalau material yang dipakai memang mampu menolak sinar Infra red (IR) dan ultra violet (UV) cukup bagus, bisa tetap tahan panas. Dengan tingkat kegelapan 20% kaca film yang memiliki teknologi itu bisa menolak panas tanpa harus mengorbankan visibilitas pengemudi. Cahaya yang masuk memang akan banyak, tapi panas menyengat tidak akan terasa sehingga kabin tetap terasa sejuk.

Sementara jika memakai kaca film sembarangan, dengan kegelapan 80 persen maka silau atau cahaya tidak akan masuk, tapi hawa panas akan bisa saja tetap terasa menyengat kulit. Apalagi, dengan kaca film yang terlalu gelap, pandangan berkendara akan terganggu karena kaca depan yang terlalu gelap.

Untuk kaca samping dan belakang, bisa memakai kaca film lebih gelap. Hal ini untuk sisi keamanan dan privasi. Jika Anda menggunakan kaca film dengan tingkat kegelapan 60 persen hingga 80 persen, pandangan dari luar masih terjaga karena dari luar kaca film ini tetap gelap sehingga orang jahat tidak bisa leluasa mengintip isi mobil.


Hide Ads