Apa Penyebab Sopir Porsche Seruduk LCGC sampai Penyok?

Apa Penyebab Sopir Porsche Seruduk LCGC sampai Penyok?

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 01 Feb 2021 21:31 WIB
Viral Porsche Cayenne Tabrak LCGC
Viral Porsche Cayenne tabrak LCGC Foto: Istimewa
Jakarta -

Video kecelakaan sebuah Porsche Cayenne hitam menabrak Daihatsu Sigra yang tengah berhenti di sisi kiri jalan ramai diperbincangkan warganet. Apa penyebab sopir Porsche Cayenne 'out of control' hingga akhirnya menabrak buntut Daihatsu Sigra?

Dalam narasi perekam video, SUV Porsche tersebut sebelum menabrak LCGC memang berjalan tidak normal. Mobil itu dilaporkan oleng. Saat kejadian tabrakan, Porsche hitam tersebut buang arah ke kiri dan brak... bagian belakang LCGC silver diseruduk. Tampak bagian belakang LCGC itu hancur ditabrak Porsche.

"Kan gue bilang mabok dia, fix mabok," suara pria dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wah gila sih oleng daritadi," timpal suara wanita.

Porsche Cayenne itu pun langsung kabur, namun usahanya terhenti usai dikejar pesepeda motor.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Kira-kira apa penyebab sopir Porsche Cayenne itu hilang kendali sampai menabrak buritan belakang Daihatsu Sigra tersebut? Dijelaskan pakar keselamatan berkendara, Andry Berlianto dari segi faktor manusia sendiri ada dua penyebab, yaitu yang disengaja dan yang tidak disengaja.

"Berdasarkan gerakan mobil jelas pengemudi tidak fokus," kata Andry saat dihubungi detikOto, Senin (1/2/2021).

Disebutkan dalam narasi video jika mobil sempat oleng. Apakah ia diduga dalam pengaruh alkohol hingga menyebabkan sopir tidak fokus?

Andry menjelaskan ada banyak faktor penyebab sopir hilang fokus. Dari larangan untuk tidak berkendara sembari main hp, melakukan panggilan, mabuk, kantuk dan mendengarkan musik dengan earphone.

"Atau melakukan aktivitas lain selain mengemudi," tambah Andry.

Sedangkan pengaruh alkohol memang jadi salah satu penyebab hilangnya konsentrasi saat berkendara.

Dikutip dari ILFScience, Stephen Braun, penulis dari 'Buzz: The Science and Lore of Alcohol and Caffeine' menjelaskan efek yang terjadi pada otak saat sedang 'teler'.

"Dalam setengah jam pertama minum, kamu akan mengalami efek stimulasi dan euforia. Alkohol mengurangi 'kekangan' dan akan melepaskan sedikit dopamin sehingga kamu akan merasa baik," jelas Braun.

Namun efek ini bisa berubah menjadi kebalikannya. Lama kelamaan, penglihatan pun mulai terganggu. Alkohol pun mulai mempengaruhi bagian lain dari otak, menyebabkan efek depresi.

Alkohol diketahui meningkatkan penghambatan inhibitor Asam Gamma-Aminobutyric (GABA) di otak. GABA adalah neurotransmitter yang memengaruhi respons. Hal ini menyebabkan seseorang jadi sempoyongan dan bicara melantur.




(riar/lth)

Hide Ads