Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi. Polri melaporkan, kecelakaan lalu lintas pada pekan ke-40 tahun 2020 naik 24% dibanding pekan sebelumnya.
Pada pekan ke-40 tahun ini, terjadi 1.377 kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Sebanyak 295 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Korban lainnya, 174 orang luka berat dan 1.591 orang luka ringan. Kerugian materiel yang dilaporkan mencapai Rp 2.758.370.010.
Human error sering kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, kita sebagai pengendara harus bisa mengantisipasi agar tak terjadi kecelakaan yang merugikan bahkan sampai membuat nyawa melayang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Auto2000 sebagai salah satu dealer mobil di Indonesia memberikan tips aman berkendara. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan agar tak terjadi kecelakaan. Apa saja?
1. Keterampilan Emosi
Pengemudi harus bisa mengendalikan emosinya dengan baik ketika berkendara. Dengan menjaga emosi, pengemudi bisa mengambil keputusan yang bijak dalam menghadapi situasi yang berubah cepat dengan tujuan utama menjaga keselamatan seluruh pengguna jalan. Soft skill ini berperan sangat penting untuk memastikan Anda bisa mengemudi sesuai kaidah safety driving.
Syarat mengemudi mobil di jalan raya adalah minimal berusia 17 tahun. Usia tersebut dianggap sudah cukup dewasa dalam mengambil keputusan yang ditandai dengan diperolehnya SIM A sebagai syarat hukum. Meski begitu, tetap dibutuhkan kematangan emosi dalam mengambil keputusan krusial yang biasanya ditandai dengan pengalaman dan jam terbang di balik kemudi.
Ketrampilan emosi membuat pengemudi dapat berpikir tenang dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Misalnya, tidak emosional ketika ada mobil lain memotong jalurnya, atau tidak melanggar lampu merah walau situasi memungkinkan, selalu menggunakan seat belt tanpa diminta, menjaga jarak aman dan waspada pada lingkungan sekitar mobil, serta patuh aturan lalu lintas lainnya tanpa ragu.
2. Keterampilan Mengemudi
Keterampilan mengemudi terkait kompetensi pengendara ketika berada di balik kemudi. Biasanya berhubungan dengan teknis mengemudi atau hard skill. Pengendara harus bisa menguasai teknik berkendara dengan baik sehingga dapat merespons segala kondisi yang berkembang dengan tepat. Skill dasar mengemudi mobil bisa diperoleh di lembaga kursus mengemudi mobil yang sesuai kualifikasi pemerintah atau belajar dari pengemudi lain yang punya kompetensi dan jam mengemudi memadai.
3. Menjaga Kondisi Kendaraan
Selain skill pengemudi, kondisi fisik kendaraan juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan berkendara. Kendaraan harus dalam kondisi prima agar tak menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
Sering kali kecelakaan timbul karena alasan rem blong. Kondisi rem yang tidak pakem bisa membuat mobil terlibat kecelakaan. Karenanya harus sering dicek kondisi kendaraan sebelum bepergian.
Pelat kopling aus juga bisa menyulitkan saat stop and go di tanjakan dan berbahaya jika sampai mobil mundur. Atau shock absorber yang sudah bocor membuat mobil susah dikendalikan. Termasuk aki rusak yang bisa membuat komponen kelistrikan seperti lampu tidak bisa berfungsi maksimal.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?