Akhir pekan kemarin viral soal mobil dinas RI 2 Wakil Presiden Ma'ruf Amin sedang melakukan pengisian bensin menggunakan jeriken. Mercedes-Benz S600 Guard dilakukan pengisian bensin pakai jeriken karena di sekitar lokasi kunjungan kerja tidak ada SPBU yang menjual BBM yang direkomendasikan. Sebenarnya, aman nggak sih bawa bensin cadangan pakai jeriken untuk darurat?
Dijelaskan praktisi keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu, berinteraksi dengan bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin cukup rentan dengan risiko terjadinya kebakaran. Apalagi jika ada 3 unsur api yang saling berinteraksi, yaitu udara, panas, dan bahan bakar, maka risiko terbakar bisa saja terjadi.
"Bahan bakar itu perlu dipahami bukan hanya bensin. Jadi tanpa bensin pun kalau ada udara, ada panas, terus ada bahan bakar bisa terbakar. Kelompok bahan bakar itu bisa berbentuk kertas, plastik, kabel, atau bahan bakar minyak itu sendiri. Kemudian panas itu bisa dari sinar matahari, api, atau korsleting listrik. Ketika salah satu dari 3 unsur api itu tidak ada, maka kebakaran nggak akan terjadi. Kalau ketiga itu ada, bisa berisiko terbakar," kata Jusri kepada detikcom, Senin (13/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, membawa bensin cadangan pakai jeriken boleh saja. Tapi, jeriken yang diperlukan adalah jeriken dengan spesifikasi khusus.
"Bisa pakai jeriken plastik tapi jenis tertentu. Kalau plastik jeriken biasa tidak disarankan, karena menghindari terintegrasinya segitiga api tadi," ujar Jusri.
Menurutnya, saat membawa bensin cadangan bisa menggunakan jeriken bermaterial logam. Atau, ada juga jeriken plastik khusus yang aman untuk membawa bensin cadangan.
"Jeriken plastiknya (yang lebih aman) dia ada simbol HDPE2 (High-density polyethylene). Karena jenis plastik tersebut tidak mengeluarkan listrik statis. Dan cukup kuat ketika terjadi benturan atau gesekan. Jadi bukan seperti jeriken plastik biasa yang dijual di pasaran," kata Jusri.
Harga jeriken plastik yang aman tersebut memang lebih mahal. Ditambah, jeriken khusus itu memiliki pipa di mulutnya sehingga saat mengisi bensin tak perlu selang atau corong lagi. "Jadi nggak perlu ragu saat menuang bensinnya," katanya.
Jusri juga mengingatkan, saat mengisi bensin cadangan perlu diperhatikan lingkungan sekitarnya. Misalnya, hindari penggunaan ponsel saat pengisian bahan bakar dan hindari dari orang yang merokok di dekatnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP