Pelajaran dari Kecelakaan Wakil Jaksa Agung: Kenali Karakter Mobil

Pelajaran dari Kecelakaan Wakil Jaksa Agung: Kenali Karakter Mobil

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 06 Apr 2020 11:07 WIB
Mobil Nissan GT-R yang dikemudikan Wakil Jaksa Agung Arminsyah terbakar
Mobil Nissan GT-R yang dikemudikan Wakil Jaksa Agung Arminsyah terbakar. Foto: (dok.istimewa).

"Kita mungkin bisa menggunakan gigi yang relatif tinggi, 2, 3 ke atas dan kita melakukan akselerasi sehingga kita tahu seberapa besar kontrol yang harus kita berikan, sesuai keamanan dai aspek lain," ujarnya.

Yang kedua, pada saat yang sama pengemudi juga harus mengenali karakter pengereman mobil. Karena, karakter tersebut berbeda setiap mobil, bahkan pada produk yang sama dengan unit yang lannya pun memiliki karakter yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang terlalu sensitif, ada yang tinggi, ada yang responnya sedikit lambat. Pada kecepatan normal untuk kendaraan reguler mungkin tidak pengaruh, tapi untuk supercar itu sangat sensitif, terlalu over pressure terhadap rem kaki atau angkat gas saja itu memberikan efek tertentu yang impact-nya kepada handling itu sendiri. Orang yang mengemudikan supercar perlu input-input ini di otaknya dan harus fresh atau up to date. Intinya harus mendapatkan informasi tentang akselerasi atau deselerasi kendaraan," ucapnya.

Karakter ketiga yang harus dikenali pengemudi adalah steering atau handling mobil. Pengemudi harus tahu input atau gerakan tertentu terhadap mobil di berbagai kondisi.

ADVERTISEMENT

"Input-input yang diberikan pada gerakan-gerakan tertentu apakah lurus, atau nikung, itu harus terekam dengan baik di otak si pengemudi," katanya.

"Jadi ada tiga karakter: power, braking, steering atau handling. Sehingga pengemudi paham berapa besar inputnya pada kecepatan sekian atau sudut derajat tikungan sekian. Ternyata kalau melihat ini cukup sulit, artinya secanggih-canggihnya kendaraan, kendaraan tersebut bisa mematikan kita kalau kita sekadar membejek, tapi saya yakin para pembalap atau profesional atau almarhum paham hal ini," simpulnya.

Karenanya, Jusri mengatakan ada faktor lain juga yang bisa menjadi penyebab kecelakaan maut. Yaitu dari faktor non-teknis atau penguasaan emosi diri saat mengendarai mobil kencang. Soal faktor non-teknis yang dijelaskan Jusri akan ditulis dalam artikel berikutnya. Simak terus detikOto!



Simak Video "AC Mobil Mendadak Tak Dingin dan Hanya Keluar Angin? Coba Cek Ini Deh!"
[Gambas:Video 20detik]

(rgr/din)

Hide Ads