New Normal Diprediksi Bikin Kemacetan Lebih Parah, Peran Ganjil-Genap Dipertanyakan

New Normal Diprediksi Bikin Kemacetan Lebih Parah, Peran Ganjil-Genap Dipertanyakan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 01 Jun 2020 18:37 WIB
DKI Jakarta beberapa kali disinggung pemerintah sebagai provinsi yang paling memenuhi syarat untuk menerapkan tatanan kehidupan normal baru atau new normal.
Kemacetan Jakarta. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Indonesia akan memasuki era new normal setelah virus Corona (COVID-19) mewabah. Berbagai aktivitas akan berpengaruh di era new normal. Salah satunya dalam bertransportasi.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, saat new normal masyarakat yang biasanya beraktivitas menggunakan transportasi umum bisa lebih memilih kendaraan pribadi. Sebab, transportasi umum dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran virus karena banyak mempertemukan orang.

"Kemacetan di jalan pasti akan lebih parah daripada sebelum pandemi karena mereka yang memiliki kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil akan menghindari angkutan umum massal dengan memilih kendaraan pribadi," kata Djoko dalam pernyataan tertulisnya yang diterima detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu juga menjadi tantangan untuk kebijakan ganjil-genap apakah tetap dilaksanakan atau untuk sementara waktu tetap ditiadakan.

"Jika tetap dilaksanakan namun pemerintah tidak mampu menyediakan ketersediaan angkutan umum yang memadai untuk physical distancing, maka kebijakan ganjil genap potensial dipermasalahkan publik," ujar Djoko.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, yang rasional adalah aktivitas atau kegiatan publik pada masa new normal dapat dikendalikan intensitasnya, tidak sama seperti pada massa sebelum pandemi. Hal ini sebenarnya yang menjadi substansi utama dari Keputusan Menteri Kesehatan terkait pedoman untuk masa new normal.

"Jadi seharusnya masa new normal tidak semuanya harus kembali kerja ke kantor seperti sebelum pandemi. Yang masih bisa work from home (WFH) ya semestinya tetep WFH atau minimal ada pengurangan kehadiran ke kantor. Sektor yang menuntut pekerja harus datang ke tempat kerja, perlu diatur jadwal kerjanya sehingga bervariasi pergerakan orangnya, tidak menumpuk pada jam yang sama seperti masa sebelum pandemi. Atau kalau mau sesuai ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan dapat menyediakan sendiri kebutuhan angkutan untuk para karyawannya, agar terjamin protokol kesehatan terutama physical distancing," katanya.




(rgr/lth)

Hide Ads