Corona Bikin Ekonomi Sulit, Punya Innova Terpaksa Ditukar Agya

Corona Bikin Ekonomi Sulit, Punya Innova Terpaksa Ditukar Agya

M Luthfi Andika - detikOto
Rabu, 15 Apr 2020 07:09 WIB
Pekerja mengecek mobil yang dijual di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Jumat (17/5/2019). Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih menyatakan penjualan mobil bekas menjelang mudik Lebaran 1440 H meningkat 20 persen dibanding hari biasa pada bulan sebelumnya. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Banyak warga mulai menjual mobil karena ekonomi sulit terdampak pandemi corona (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta -

Perlahan tapi pasti banyak warga Indonesia terkena dampak ekonomi akibat pandemi virus corona. Jual kendaraan jadi salah satu cara mengatasinya, sementara yang lain memilih downgrade.

Diungkapkan Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer, dalam dua pekan terakhir terjadi peningkatan penjualan mobil bekas. Angkanya naik sampai 15% dibanding bulan lalu.

Warga menjual mobil dianggapnya sebagai hal yang wajar di tengah kondisi seperti ini. Namun ada juga kelompok masyarakat lain yang memilih men-downgrade mobilnya. Dia mencontohkan ada customer yang menjual Innova dan ditukar dengan agya.



Tujuannya sama, yakni mendapat suntikan dana untuk kebutuhan hidup. Namun di saat bersamaan masih punya kendaraan untuk dipakai sehari-hari. Downgrade ini dinilai jadi jalan tengah terbaik buat konsumen yang kondisi ekonominya mulai terhimpit.

"Kita melihat banyak konsumen yang downgrade atau istilahnya yang tadinya dia punya Toyota Innova dia tukar ke Toyota Agya. Kita melihatnya mereka butuh cash, tapi sementara butuh mobil juga. Jalan tengahnya dia downgrade mobilnya," kata Fischer dalam perbincangan dengan detikOto.

Angka masyarakat yang menjual mobil bekas sebenarnya bisa lebih tinggi lagi. Namun saat ini banyak yang memutuskan menunggu lantaran kesepakatan harga belum dicapai. Warga yang berniat menjual mobilnya menjadikan marketplace sebagai patokan harga, padahal itu merupakan harga bulan lalu saat efek virus corona belum sebesar saat ini.

"Jadi orang yang jual mobil itu mengalami kenaikan 15 persen, tapi banyak yang belum terealisasi karena mereka berharap bisa menjual mobilnya dengan harga yang tinggi."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tapi menariknya lagi, yah selang seminggu atau 10 hari mereka balik lagi dan tetap menjualnya. Yah mungkin setelah 10 hari semakin terdesak, akhirnya kebutuhan cash itu lebih diutamakan. Kebanyakan gitu, 10 hari balik lagi, ya sudah deh saya jual deh," cerita Fischer.




(lth/din)

Hide Ads