Wapres Imbau Jangan Mudik Tahun Ini, Pengusaha Bus: Kami Gak Bisa Apa-apa

Wapres Imbau Jangan Mudik Tahun Ini, Pengusaha Bus: Kami Gak Bisa Apa-apa

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 19 Mar 2020 13:58 WIB
Sleeper Bus CV Laksana
Ilustrasi bus Foto: Rizki Pratama
Jakarta -

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menahan laju penyebaran virus Corona. Terbaru Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengeluarkan imbauan supaya masyarakat Indonesia lebih menjaga diri ketimbang pergi mudik lebaran tahun ini. Hal ini disebut agar tidak merugikan orang lain terkait penyebaran virus Corona.

"Maka itu juga orang pergi mudik, menurut saya saat ini menjaga diri itu lebih dianjurkan. Silaturahim itu baik, tapi menjaga diri jangan sampai berbuat sesuatu yang merugikan itu lebih baik," terang Ma'ruf, Kamis (19/3/2020).

"Kalau memang harus terpaksa mudik, pastikan bisa menjaga diri dari kemungkinan adanya potensi penularan di sana," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbauan dari orang nomor dua di Indonesia itu pun mendapat tanggapan dari Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan. Menurut pria yang akrab disapa Sani, pengusaha bus tidak memiliki pilihan lain jika anjuran itu benar-benar dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia.

"Kalau imbauan pemerintah, kita nggak bisa apa-apa," kata Sani, kepada detikOto, Kamis (19/3/2020).

ADVERTISEMENT

Lanjut Sani menambahkan, ia berharap pemerintah juga memikirkan dari sisi ekonominya terkait imbauan jangan balik kampung tahun ini. Sebab banyak pekerja formal maupun informal yang menggantungkan mata pencaharian di sektor transportasi umum seperti bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi).

Untuk diketahui, bus umum jadi salah satu moda angkutan yang dipilih banyak masyarakat Indonesia untuk menuju kampung halaman atau kembali ke perantauan. Terlebih saat ini infrastruktur sudah cukup bagus berkat adanya tol Trans Jawa dan tol lintas Sumatera."Selayaknya pemerintah membuat larangan dan sudah tahu dampaknya secara bisnis, kami harap pemerintah juga memikirkan dampak bisnisnya (terkait imbauan ini)," ujar Sani.

Data Kementerian Perhubungan Tahun 2019, mencatat, sebanyak 2.196.341 orang pergi ke kampung halaman menggunakan transportasi bus.




(lua/lth)

Hide Ads