Honda Airblade 160 di Thailand dan Vietnam menjadi lawan yang cocok untuk Yamaha Aerox. Tapi motor tersebut belum masuk pasar Indonesia.
Honda Airbade punya desain yang tajam, dipadu dengan fitur suspensi belakang ganda yang absen di Vario 160, membuatnya sangat ideal untuk mengisi celah skutik sporty premium Honda.
Secara desain, Airblade 160 memiliki diferensiasi yang kuat dari jajaran skutik Honda yang beredar saat ini. Desain dek tengahnya berpunuk memberikan riding position yang lebih agresif, identik dengan feel yang ditawarkan oleh Yamaha Aerox.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Muhibbudin, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor, menjelaskan bahwa setiap peluncuran produk baru harus melewati tahapan studi yang ketat, memastikan bahwa produk tersebut benar-benar dibutuhkan oleh konsumen Indonesia.
"Sementara ini kalau kita, dalam setiap produk yang rilis ke pasar diawali dengan survei needs (kebutuhan) keinginan seperti apa," ujar Ahmad Muhibbudin saat dihubungi detikOto.
Muhibbudin menekankan bahwa keputusan final sangat bergantung pada hasil riset pasar. Jika permintaan pasar terhadap skutik sporty dengan 'punuk' di tengah dek ini besar, maka AHM siap memenuhinya.
"Kalau memang besar kita akan memenuhi kebutuhan konsumen, kalau nggak ya... Kita masih fokus dengan produk-produk yang sudah ada," tegasnya, memberikan sinyal bahwa fokus AHM saat ini masih tertuju pada penguatan posisi Vario 160 dan PCX 160.
Ada sedikit perbedaan dari sektor performa
Dikutip dari laman Honda Vietnam, Honda Airblade 160 dibekali mesin 156,9 cc, 4-tak, 1 silinder, berpendingin cairan, dengan diameter x langkah 60 mm x 55,5 mm. Mesin yang punya rasio kompresi 12:1 itu bisa menghasilkan tenaga 11,2 kW pada 8.000 rpm dan torsi 14,6 Nm pada 6.500 rpm.
Nah, bagaimana dengan mesin Honda Vario 160? Mengutip situs Astra Honda Motor (AHM), Honda Vario 160 juga dibekali mesin 156,9 cc, 4-tak, 1 silinder, berpendingin cairan, dengan diameter x langkah 60 mm x 55,5 mm, serta rasio kompresi mesin 12:1.
Output tenaganya pun mirip-mirip, namun untuk torsi ada perbedaan cukup signifikan. Di atas kertas, mesin Vario 160 bisa menghasilkan tenaga maksimal 11,3 kw pada 8.500 rpm dan torsi puncak 13,8 Nm pada 7.000 rpm.
Oh iya, sebagai catatan, baik mesin Airblade 160 maupun Vario 160 sama-sama sudah menggunakan mesin terbaru Honda, eSP+. Mesin ini sebelumnya sudah digunakan pada Honda PCX 160.
Sekarang kalau bicara mengenai bobot motor, Honda Air Blade 160 memiliki berat 114 kg. Sementara Honda Vario 160, bobotnya 115 kg untuk tipe CBS, serta 117 kg untuk yang versi ABS. Jadi secara power to weight ratio, Air Blade 160 lebih unggul dari Vario 160.
Well, kalian setuju nggak kalau Air Blade 160 ini masuk pasar Indonesia?
(riar/rgr)












































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir