Hyundai Kona menjadi SUV ketiga Hyundai setelah Tucson dan Santa Fe. Sebagai adik dari kedua SUV yang sudah lebih dulu hadir, mobil ini memiliki segudang fitur yang memanjakan pengguna kendaraan.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom pun langsung menguji mobil ini dengan cukup komprehensif selama beberapa waktu, dan berikut hasil reviewnya.
1. Desain Sangat Agresif
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Lihat saja bagian mata lampu DRL-nya yang super tipis mirip kumis orang Eropa. Kemudian lampu utama yang menipu karena desainnya split headlamp.
Selain lampu depan, Kona memiliki desain grille segi enam yang disebut sebagai Cascading Grille yang telah menjadi ciri khas mobil Hyundai.
Ada juga side skirt serta over fender yang menguatkan kesan SUV. Peleknya pun profilnya cukup lebar. Sementara bagian belakang ada lampu stop lamp, dengan lampu LED yang khas. Sayang antenanya bukan antena hiu, masih antena standar.
Kona merupakan SUV kompak dengan komposisi dimensi panjang 4.165 mm, dan lebar 1.800 mm, tinggi total yang lebih rendah sekitar 1.525 mm.
2. Interior
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Setirnya belum dilapisi dengan kulit tapi cukup nyaman digenggam, dengan dasbor yang diberi lapisan seperti sarang lebah.
Pada setir ada pilihan tombol audio, telepon, dan cruise control dan melihat trip meter.
Joknya pun cukup nyaman dengan campuran jok kulit dan kain. Untuk mengatur jok detikers harus menggunakan tenaga ekstra karena tidak ada fitur elektronis untuk mengatur jok. Yang menarik adalah seat beltnya, yang berwarna merah menyesuaikan dengan warna eksterior mobil.
Sementara audionya memakai model audio floating yang cukup canggih. Bisa terkoneksi ke internet dengan menyambungkan audio mobil ke personal hotspot di HP detikers. Dengan terkoneksi ke HP, aplikasi seperti Google Maps atau YouTube pun bisa Anda buka di audio mobilnya.
3. Performa mesin
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Hyundai Kona memiliki 3 fitur pilihan berkendara, yaitu comfort, eco dan sport dengan dipadu transmisi otomatis enam percepatan. Drive mode ini bisa diatur dengan hanya memijit tombol Drive Mode di konsol tengah. Dalam mode Eco, tenaga mesin akan ditahan. Sementara saat menggunakan mode sport, pada 4.000-5.000 rpm transmisi baru berganti speednya.
Saat berkendara dengan Kona, saya merasa mobil ini bukan seperti SUV, tapi seperti mobil hatchback karena memang modelnya agak pendek, tidak seperti mobil SUV lain.
Mesin Kona yang mengeluarkan tenaga 149 hp, cukup enak dikendarai di dalam kota dan saat dibejek di luar kota. Melirik konsumsi BBM-nya, dari layar MID tertulis 9,3 liter per 100 km, itu artinya mobil memiliki konsumsi BBM sekitar 1:11, cukup irit lah ya untuk mobil bermesin 2.000 cc.
Meski tidak memiliki paddle shift di setir, mobil ini tetap fun to drive. Kona menggunakan transmisi CVT 6 speed dan bisa diatur speednya secara manual.
4. Fitur
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Mobil juga punya fitur khas mobil Eropa seperti tire pressure monitoring system (TPMS), dan emergency stop signal (ESS) juga dipasang di Hyundai Kona.
Dengan TPMS, pengguna mobil bisa tahu kondisi tekanan angin ban pada setiap roda. Tersedianya TPMS ini membantu detikers merawat empat mobil ban Hyundai Kona Anda.
Karena cara kerja TPMS adalah selalu menampilkan angka terhadap kondisi tekanan udara pada ban mobil Anda. Jika ban mobil Anda kempes atau bocor, maka display TPMS ini akan berubah warna dan menunjukkan ban bagian mana yang mengalami bocor.
Sehingga Anda dapat memperkirakan jarak tempuh yang bisa dilakukan oleh ban tersebut dan mengetahui kondisi ban tanpa harus ke luar dari mobil. Anda juga dapat terhindar dari bahaya jika ada orang jahat yang mengatakan ban mobil Anda bocor, padahal sistem dari TPMS ini tidak memberikan peringatan apa-apa.
5. Kesimpulan
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Sayangnya mobil hanya memiliki satu varian saja yakni varian AT yang dijual seharga Rp 363,9 juta, tidak ada varian lain seperti GLS atau XG yang biasa ditemui pada mobil Hyundai lainnya.
Lihat video lengkap Ototest Hyundai Kona di bawah ini:
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian