Pernyataan itu setidaknya dilontarkan oleh BMW Indonesia. Pasar Indonesia yang didominasi MPV dapat bergerak ke SUV dan sedan ketika aturan ini dilaksanakan dua tahun lagi.
"Harapannya jauh lebih baik karena balik lagi sekarang orang takut beli kendaraan sedan karena secara pajak besar. Kalau dulu perbandingan pajak luar biasa sekali antara beli MPV dan sedan," ujar Vice President Sales BMW Group Indonesia, Bayu Rianto belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melihat setelah aturan itu diterapkan akan menempatkan posisi SUV, sedan dan MPV di tempat yang sama. Sebagaimana tren dunia saat ini, SUV dan sedan menguasai pasar, bukan MPV seperti di Indonesia.
"Tapi dengan adanya harmonisasi pajak yang akan diimpelemtasikan dua tahun ke depan harapannya akan berimbang antara SUV, MPV dan sedan," ungkapnya.
"Tapi kalau saya lihat masa depan itu akan SUV dan sedan karena orang akan lihat harga jauh lebih murah dan itu akan menambah penjualan SUV dan juga sedan karena di dunia tren itu SUV dan sedan bukan MPV," timpalnya.
Namun Bayu belum mau berspekulasi lebih jauh ketika menanggapi berapa besaran penyesuaian harga yang akan dirasakan sedan. Menurutnya aturan itu perlu dipertajam lagi nantinya oleh Kementerian Perindustrian sebelum diamalkan.
"Kita akan lihat karena ini kan baru keputusan Presiden belum sampai ke menteri kita lihat dulu apakah turunannya ke bawah itu akan sama atau lebih bagus. PP udah keluar tapi balik lagi instruksi dari Presiden itu pasti ke bawah," pungkasnya.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah