Investasi Pabrik Motor Listrik Bandung Tembus Rp 100 Miliar

Investasi Pabrik Motor Listrik Bandung Tembus Rp 100 Miliar

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 04 Sep 2019 14:03 WIB
Foto: Dikhy Sasra/detikcom
Jakarta - PT Arindo Pratama sebagai pemilik merk motor listrik SDR buatan Indonesia tampaknya tak main-main menggeluti pasar motor listrik. Bahkan pembangunan pabrik pun dikatakan sudah siap mengebul pada awal tahun 2020 ini.

Pabrik perakitan motor listrik SDR ini tepatnya berada di desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan saya awal tahun 2020 nanti sudah produksi masal di Cirebon. Sekarang saya kan baru mulai perijinan IMB baru proses dua bulan lalu. Saya targetkan akhir tahun ini satu gedung udah selesai," ujar Pemilik PT Arindo Pratama, Soegeng Rijadi saat ditemui di kediamannya, Bandung, Jawa Barat.

Pabrik tersebut pun rencananya akan memiliki kapasitas produksi yang besar dalam setahunnya. Soegeng mengatakan pabriknya dapat memproduksi 1.000 unit motor dalam satu bulan atau 12.000 unit dalam setahun.

"Target awal kapasitas 1.000 se-bulan," jawabnya singkat.

motor listrikmotor listrik Foto: Dikhy Sasra


Untuk membangun pabrik dengan kemampuan produksi cukup besar itu pun ia mengungkapkan mengeluarkan uang sebesar Rp 100 miliar. Biaya investasi tersebut diakuinya berasal dari uang saku dan pinjaman ke Bank tanpa adanya suntikan dana dari pihak lain.

"Itu tergantung kan teknologinya kita kebetulan kan istilahnya sekarang kan supaya investasi tidak terlalu besar kita kerja sama kita pesan atas keinginan kita spesial order. Jadi cuma jual ke kita makanya agak murah tergantung pabriknya ya Rp 100 miliar keluar lah," tuturnya.



Alasan lain yang membuat Soegeng tak ingin melibatkan investor lain adalah untuk menghindari perselisihan. Dengan menjadi investor tunggal ia merasa memiliki kebebasan dalam mengendalikan perusahaannya.

"Saya dari perbankan tetap mandiri, alasannya lebih nyaman kalau sama perorangan belum tentu satu visi satu tujuan ada udang di balik batu nanti ribut, kalau sama bank kan manajemen sama kita," tandasnya.


(rip/lth)

Hide Ads