Dinamai SDR E-Trail, motor listrik satu ini telah menanamkan baterai yang lebih mumpuni dibanding pendahulunya. Selain modelnya yang berbeda, baterai E-Trail telah mengandalkan Lithium bukan Litesit seperti model streetfighter sebelumnya.
Baca juga: Asal Muasal Motor Listrik Buatan Bandung |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang ini karena PLN banyak permitaan trail untuk ke lapangan, saya disuiruh cari trail," ungkap Pemilik PT Arindo Pratama, Soegeng Rijadi saat ditemui di kediamannya, Bandung, Jawa Barat.
![]() |
Sama seperti motor listrik SDR sebelumnya yang bergaya streetfighter, komponen utama motor trail listrik ini didapatkan dari China. Komponen utama yang diimpor itu berupa baterai dalam bentuk terpisah, motor penggerak dan controller atau lebih dikenal dengan ECU. Sementara itu part lain pada motor trail listrik ini sudah sepenuhnya hasil dalam negeri, mulai dari ban, rangka, suspensi dan lain-lainnya.
"Cari trail di China belum ada, adapun kurang bagus. Makanya saya mencoba mencari mesinnya dapet ini produk China tapi lisensi Amerika. Ini hampir dalam negeri semua, impor itu cuma motor, kontrol sama komponen baterai," jelas Soegeng.
Secara total, kandungan dalam negeri SDR E-Trail ini telah mencapai 70 persen. Setelah komponen terkumpul, tim pengembangan PT Arindo Pratama pun merancang motor ini sampai jadi dalam jangka waktu 3 bulan.
"70 persen total kandungannya. (Pengerjaan) ngga terlalu lama, ngga sampai 3 bulan udah jadi seperti ini," terang Soegeng.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?