Asal Muasal Motor Listrik Buatan Bandung

Asal Muasal Motor Listrik Buatan Bandung

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 04 Sep 2019 12:59 WIB
Motor listrik SDR made in Bandung Foto: Dikhy Sasra/detikcom
Jakarta - Selain Gesit, Indonesia punya merek motor listrik lainnya yang cukup serius menggarap pasar motor listrik. Motor tersebut adalah SDR milik PT Arindo Pratama yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat. Motor ini semakin terkenal, karena sempat ditunggangi Ridwan Kamil untuk beraktifitas.

Supaya tidak menimbulkan pertanyaan sinis, detikcom pun langsung mendatangi perusahaan tersebut dan mengenalnya lebih jauh. Perusahaan motor listrik ini ternyata lahir dari perusahaan yang bergerak di bidang instalatur kelistrikan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya kami adalah CV perusahaan keluarga instalatur listrik yang didirikan tahun 1993. Semakin hari semakin tua tahun 2008 September saya mencoba e-Payment. Dari situ saya mulai maju, begitu tahun 2017 saya ditawari PLN untuk mencari motor listrik," kenang Pemilik PT Arindo Pratama, Soegeng Rijadi saat ditemui di kediamannya, Bandung, Jawa Barat.

Dari permintaan PLN tersebut, Soegeng berangkat ke Hong Kong dan mencari seluk beluk ilmu motor listrik di sana. Ia pun memahami bahwa ternyata bukan hal yang mustahil untuk menyerap teknologi tersebut ke Indonesia.

Motor listrik SDR dari BandungMotor listrik SDR dari Bandung Foto: dok. PT Arindo Pratama


"Saya langsung ada kenalan di Hong Kong terbang ke sana, saya langsung berunding, wah bikin motor listrik ngga susuh Indonesia pasti bisa," kata Soegeng.

Setelah mendapatkan jenis kendaraan yang dikiranya sesuai ia pun kembali ke Indonesia untuk mengurus berbagai dokumen penting terkait pengembangan kendaraan. Motor itu pun mendapatkan paten dan sudah ada bentuknya saat ini melalui motor listrik SDR bergaya streetfighter.

"Saya langsung menghubungi legalitasnya, mendesain, dapatkan paten di sini sekarang hasilnya sudah ada jadi kita murni perusahaan Indonesia," papar Soegeng.



Rupanya perjalanan motor ini tidak begitu mulus. Sebelum menjadi seperti sekarang ada beberapa penyesuain agar lulus berbagai syarat dan uji tes. Salah satu kendalanya adalah kurangnya kandungan lokal motor itu sehingga kini kandungan lokalnya sudah ditingkatkan sesuai persyaratan yang berlaku.

"Awalnya memang semua dari China cuma waktu tes uji kelayakan ngga lulus karena barangnya kurang memenuhi syarat makanya saya modifikasi dengan produk lokal. Begitu pakai produk lokal lulus. Makanya habis itu kita langsung kembangkan di Indonesia," tukasnya.

Kini motor tersebut mulai dikenal oleh warga Jawa Barat dan sekitarnya. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kedapatan beberapa kali menjajalnya. Ia pun berencana untuk membagikan manfaat motor tersebut dengan menumbuhkan perekonomian syariah.


(rip/lth)

Hide Ads