Survei: Lebih Banyak yang Percaya Mobil Listrik daripada Otonom

Survei: Lebih Banyak yang Percaya Mobil Listrik daripada Otonom

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 01 Agu 2019 17:31 WIB
Mobil otonom. Foto: Pool (Carscoops)
Jakarta - Produsen otomotif secara global saat ini tengah berlomba-lomba mengembangkan teknologi kendaraan yang semakin canggih. Ke depan, akan ada mobil otonom yang bisa melaju tanpa kendali manusia serta mobil bertenaga listrik untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih.

Namun, tidak semua konsumen menginginkan kedua teknologi kendaraan tersebut. Setidaknya menurut sebuah survei, lebih banyak konsumen yang percaya mobil listrik ketimbang mobil otonom.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah studi Mobility Confidence Index Study dari JD Power menanyakan lebih dari 5.000 konsumen tentang perasaan mereka terhadap kendaraan otonom dan listrik. Menurut studi itu, banyak orang yang perlu diyakinkan tentang perkembangan terbaru dalam industri otomotif.

Studi ini menemukan bahwa Mobility Confidence Index untuk kendaraan otonom hanya 36 pada skala 100 poin. Bagian dari alasan skor rendah adalah bahwa orang mengatakan mereka tidak akan merasa nyaman mengendarai kendaraan otonom dan juga takut berbagi jalan dengan mobil yang bisa menyetir sendiri.

Setidaknya 71 persen konsumen khawatir kemungkinan kegagalan teknis atau gangguan pada kendaraan otonom. Juga 57% responden khawatir kendaraan otonom bisa diretas, dan 55% khawatir tentang kewajiban hukum kendaraan otonom setelah kecelakaan.



Sementara itu, penerimaan kendaraan listrik lebih tinggi dibanding mobil otonom dalam Mobility Confidence Index Study. Mobility Confidence Index untuk kendaraan listrik menunjukkan skor 55 dari 100 poin.

Beberapa konsumen menyukai manfaat positif terhadap lingkungan dari kendaraan listrik. Namun, sebagian responden tidak mau memilih kendaraan listrik lantaran khawatir dengan keandalannya dibanding mobil bensin. Konsumen juga khawatir dengan biaya, kurangnya infrastruktur dan berbagai masalah.

Namun, produsen kendaraan listrik menyiapkan jawaban terhadap kekhawatiran itu. Infrastruktur pengisian listrik diperbanyak dan daya jangkau kendaraan listrik diperpanjang hingga lebih dari 300 km sekali ngecas baterainya.


(rgr/lth)

Hide Ads