Motor Matik Zaman Now Desainnya Nggak Gemuk-gemuk Lagi

Motor Matik Zaman Now Desainnya Nggak Gemuk-gemuk Lagi

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 26 Jul 2019 12:25 WIB
Skutik Suzuki Burgman 150 yang disebut sebagai penantang Nmax dan PCX. Foto: Istimewa
Tangerang - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai pemegang merek sepeda motor Suzuki di Indonesia kembali harus kewalahan menghadapi produk baru yang ditawarkan pesaingnya. Masih panas saat ini adalah Honda ADV 150 yang memukau masyarakat Indonesia khususnya pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.

Suzuki menanggapi positif debut motor kompetitornya tersebut. 2W Sales & Marketing Department Head PT SIS, Yohan Yahya menganggap perkembangan model sepeda motor di Indonesia sangatlah cepat.

Skutik Suzuki Burgman 150, belum dijual di Indonesia. Skutik Suzuki Burgman 150, belum dijual di Indonesia. Foto: Istimewa


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"(Honda ADV 150) baik bagus. Bagus lah artinya perkembangan model dan segala macamnya sudah berubah lagi dari gemuk-gemuk sekarang nggak gemuk lagi. Itulah indonesia pasarnya unik, yang mahal makin jalan tapi perubahan model juga makin cepat," saat ditemui di GIIAS 2019, ICE BSD, Tangerang, Kamis (25/7/2019).

Yohan pun mengakui bahwa Suzuki akan segera ikut berkecimpung di pasar tersebut. Alasannya tidak terburu-buru memasarkan model di pasar tersebut Suzuki menyadari posisi mereka di Indonesia di antara merek lain.

Skutik Yamaha NmaxSkutik Yamaha Nmax Foto: Dadan Kuswaraharja


"Mau lah cuma belum, karena marketnya oke itu (Skutik Premium). Beberapa kali saya bilang dengan perubahan model yang begitu cepat kemudian kita sadar kita tidak terlalu besar jadi kita harus betul-betul melihat model apa yang bisa oke. Karena begitu kita melangkah kita kecil kita masalah jadi itu yang jadi pertimbangan," jelas Yohan.

Skutik Honda ADV 150Skutik Honda ADV 150 Foto: Luthfi Anshori



"Lihat saja perubahan modelnya kemaren gemuk kalau ini udah tajam-tajam. Artinya dalam waktu kurun 2-3 tahun sudah berubah lagi. Kita pasti cermati, siapa yang nggak mau market besar karena market premium itu 30 persennya," imbuhnya.


(rip/dry)

Hide Ads