Nah, sejauh apa perkembangannya saat ini? Menurut Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, pembicaraan saat ini masih dalam tahap perencanaan.
"Bentuknya belum, kan masih planning," kata pria yang akrab disapa Warih saat ditemui wartawan di arena GIIAS 2019, ICE, BSD, Tangerang, belum lama ini.
![]() |
Dikatakan Warih, pada periode investasi 2019-2023 Toyota, skema kerjasamanya mirip dengan investasi pada periode sebelumnya. "Di dalamnya termasuk Toyota Group Investment. Kontennya sama," terangnya lagi.
Ada beberapa komponen kendaraan listrik yang diincar Toyota agar bisa dibuat di Tanah Air. Komponen tersebut yakni baterai, fuel cell, teknologi hybrid, plug-in hybrid, termasuk produk line-up.
"Untuk membuat industri komponen tersebut, sebaiknya inline dengan global bisnis, global partner. Karena kan global partner itu sudah punya market. Industri butuh resources yang besar. Kalau marketnya nggak dapat, nanti gimana. Jadi harus colaborate lah dengan global," terang Warih.
Soal detail produk, Warih mengatakan kemungkinannya bisa dari berbagai segmen.
"Kami akan mulai produksi 2022. Modelnya bisa SUV, bisa MPV. Nanti kita lihat lah itu," pungkasnya.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?