Seperti diketahui, Mitsubishi Xpander merupakan low MPV yang diproduksi di Indonesia. Mobil itu kemudian diekspor ke berbagai negara, di antaranya adalah Filipina dan Vietnam.
Di dua negara itu, Mitsubishi Xpander dikeluhkan mati tiba-tiba saat melaju. Baru-baru ini, seperti dilansir Zing.vn, keluhan itu diunggah di sebuah forum khusus Mitsubishi Xpander di Vietnam oleh pengguna di Da Nang, Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik mobil mengatakan Mitsubishi Xpander mengalami error. Mobilnya baru menempuh 9.022 km.
Mitsubishi Vietnam mengatakan telah melaporkan situasi itu ke perusahaan induknya, Mitsubishi Motors Corporation, untuk inspeksi teknis dan evaluasi resmi.
"Fenomena yang terkait dengan bahan bakar yang terjadi pada Mitsubishi Xpander dapat terlihat perbedaan antara pasar Filipina dan Vietnam. Pelanggan mengalami masalah atau kekhawatiran. Tentang kualitas kendaraan kami, silakan bawa kendaraan ke diler resmi Mitsubishi untuk saran dan dukungan terbaik," saran Mitsubishi Vietnam dikutip Zing.vn.
Errornya suplai bahan bakar pada Mitsubishi Xpander di Filipina turut meningkatkan kekhawatiran pengguna mobil itu di Vietnam. Apalagi, Xpander di kedua negara itu disuplai dari pabrik yang sama, yaitu pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) selaku manufaktur di Indonesia.
Sebelumnya, di Filipina konsumen Xpander mengeluhkan mobilnya tiba-tiba mati saat melaju. Salah satu laporan yang lebih spesifik menyebutkan, Xpander mereka mati di kecepatan 60 km/jam saat dikendarai di jalan raya. Masalahnya adalah kesalahan pada sistem bahan bakar, khususnya fuel pump atau pompa bahan bakar.
Menanggapi keluhan itu, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro mengatakan Mitsubishi Motor Corps selaku prinsipal masih menginvestigasi. Menurut Irwan, Xpander di Indonesia belum ada kejadian seperti itu.
"Itu yang kita dengar seperti itu kita masih investigasi," tanggap Irwan saat ditemui dalam acara buka bersama di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (17/5 2019).
Pihak Mitsubishi pun masih mempelajari masalah tersebut karena komponen yang digunakan untuk produksi dalam negeri dan ekspor tidaklah berbeda jauh.
"Ekspor dari Indonesia, mobilnya dari Indonesia. Cuma itulah di Indonesia nggak ada kejadian itu, komponennya sama," ungkap Irwan.
Irwan menjamin pelayanan konsumennya dengan memastikan akan memberikan pertanggungjawaban. Namun pihak Mitsubishi masih menunggu kejelasannya masalahnya sebelum memberikan solusi yang tepat.
"Intinya MMKSI juga ada servis campaign, recall campaign. Kita bertanggung jawab terhadap produk, kualitas, safety. Itu (recall) fine-fine aja dilakukan. Untuk customer tentu saja mereka akan happy selama itu tuntas. CS (customer service) juga bisa naik, yang penting masalahnya ketemu dulu lalu solusinya apa," tukas Irwan. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah