Buat Pasar Indonesia, DFSK Jamin Harga Tetap Kompetitif?

Buat Pasar Indonesia, DFSK Jamin Harga Tetap Kompetitif?

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 04 Mei 2019 10:16 WIB
DFSK Foto: Pradita Utama
Jakarta - DFSK menjadi pemain baru dalam dunia industri otomotif di Tanah Air. Kendati demikian, baru saja dua tahun di Indonesia cukup mengejutkan dengan menghadirkan mobil passenger car di kelas SUV dengan harga yang terbilang lebih murah dari kompetitornya.

Benang merah tergambar dari produsen mobil Chine, harga yang kompetitif tetapi fitur royal diharapkan mampu memikat perhatian konsumen Indonesia. Kendati demikian General Manager Marketing PT Sokonindo Automobile, Permata Islam tidak mau disamakan, ia mengatakan bahwa setiap APM memiliki strategi masing-masing.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin masing-masing perusahaan punya strategi dan pemasaran masing-masing," ujar Arta di di Kemayoran, Jakarta, Kamis (02/05/2019).

Lebih lanjut, wujud nyata sebagai keseriusan meramaikan di pasar industri otomotif Tanah Air tidak hanya menawarkan produk dengan kualitas terbaik. Dia menambahkan ada banyak faktor pendorong yang membuat DFSK hendak bertahan lebih lama di Indonesia.



"Kami serius masuk ke Indonesia, dibuktikan dengan apa? DFSK membangun pabriknya di Cikande, Serang, Banten. Itu November 2017 diresmikan. Sekitar 2-3 tahun itu pembangunan investment, kita baru jualan di Juli 2018. Artinya komitmen kita serius untuk membangun dulu utama-utamanya dari sisi factory, jaringan 3 S mulai kita bangun," ungkap Arta.

"Selain itu kita juga membuat kostumer kita membeli produk kami Glory harus merasa tenang, makanya kita berikan garansi langsung kita kasih tujuh tahun atau setara 150 ribu kilometer," ujar Arta.



Terakhir ia menyebut, strategi di atas bukan tak seperti manisnya bulan madu atau hanya terasa nikmat di awal untuk para konsumen di Tanah Air.

"Tahun ini, kita udah masuk di tahun ke dua memperkenalkan produk passenger car. Cukup kompetitif (harga) produk yang kami tawarkan? ke depan kita akan samakan strateginya," pungkas Arta. (riar/lth)

Hide Ads