"Kadang mereka belum jelas dan fungsi kita di sana untuk menjelaskan (ke keluarga pasien dan jenazah)," buka penanggung jawab sekaligus sopir ambulans Roviq Hidayat kepada detikcom di Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita merasakan seperti keluarga sendiri saja, sebenarnya orang-orang itu bukan tidak mengerti tapi memang sedang kacau sehingga apa yang dijelaskan tidak masuk," ujar Roviq.
Ia memaklumi bagi siapa pun yang sedang dirundung duka. Sebagai orang yang bekerja di bidang pelayanan tentu dituntut untuk tetap profesional dan sesuai prosedur meski dicaci sekalipun.
"Saya juga pernah 'dikeroyok' satu keluarga, saya terima, karena saya mengantar di sana," tambahnya.
"Kesabaran kita harus banyak, emosi dia dengan rumah sakit, emosinya dengan kita juga. Karena kita pegawainya," ungkap Roviq.
Pun demikian, Roviq menanggap bekerja sebagai sopir ambulans tidak hanya untuk memenuhi kehidupannya di dunia. "Banyak sukanya, ladang amal buat saya, Insya Allah, karena di sini banyak orang yang perlu dibantu," ungkap Roviq. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah