mobil matik. Padahal untuk saat ini mobil matik lebih cocok digunakan di kota-kota besar, dan semua produsen otomotif kini sudah mulai beralih untuk memproduksi bertransmisi matik.
Lalu mengapa instruktur lebih menyarankan belajar mobil manual lebih dulu? Tentu ada alasannya. Seperti dijelaskan instruktur sekolah mengemudi Ar'Rahman, Ega, mobil manual lebih sulit dikendarai daripada mobil matik, jadi butuh dilatih lebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibanding mobil matik, instrumen di mobil manual memang lebih kompleks dan sedikit rumit bagi yang belum terbiasa. Seperti diketahui, di mobil manual ada tiga
pedal yang harus dioperasikan, yakni kopling, rem, dan gas. Sementara pada tongkat transmisi ada posisi gear netral, gigi 1, 2, 3, 4, 5, dan satu gigi mundur.
![]() |
Tidak hanya dituntut untuk memahami posisi gigi di tuas transmisi, pengemudi pemula yang masih belajar mobil manual juga harus bisa menyelaraskan antara bukaan kopling dan gas supaya mesin mobil tidak meraung atau malah mati.
Sementara pada mobil bertransmisi otomatis instrumennya lebih sederhana. Misalnya pada mobil Avanza, pedal di bawah kaki hanya ada rem dan gas. Sementara giginya otomatis 4 percepatan, dan pada tuas transmisi memakai indikator P-R-N-D3-2-L. Tinggal posisikan tuas di D3, 2, atau L, maka mobil bisa langsung digas.
"Dan jika belajar mobil manual, siswa pasti akan diajari menghadapi situasi tanjakan, karena yang penting memang di situ. Kalau langsung belajar matik, nggak diajari cara melewati tanjakan," pungkas Ega. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!