Hal itu ditegaskan langsung oleh Regional Senior Vice President and Head of Asia & Oceania Nissan Motor Corporation Yutaka Sanada, dalam gelaran Nissan Futures.
Rencananya, Nissan LEAF bakal masuk ke Indonesia mulai tahun 2020 bersamaan dengan Filipina. Disebutkan juga bahwa komponen kendaraan listriknya akan dirakit lokal di Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi wacana tersebut, PT Toyota Astra Motor (TAM) pun menanggapinya dengan positif. Namun TAM juga mewanti-wanti jika mobil listrik terlaris di dunia tersebut masuk Indonesia, maka harus ada kesiapan infrastruktur pengisian baterai.
"Nggak apa-apa Leaf mau masuk, asalkan ada komitmen pemerintah soal charging station. Dan charging station ada banyak tipenya lho, ada yang fast charging ada yang slow. Itu harus dipikirkan berapa lamanya 2 jam atau 4 jam," kata Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Franciscus Soerjopranoto, di Jakarta.
Baca juga: Mobil LCGC Sudah Tak Menarik Lagi |
Bicara kendaraan listrik, pemerintah sendiri tengah menyiapkan skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang diproyeksikan berlaku pada 2021 atau dua tahun dari sekarang.
Menurut Soerjo, jangka waktu 2 tahun itu masih abu-abu. Artinya, waktu tersebut belum cukup banyak untuk mempersiapkan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
"Waktu 2 tahun bisa saja, kenapa nggak bisa. Cuma skemanya harus dipastiin juga, skema produksi dalam negeri atau skema assembly. Kalau skema assembly mungkin kurang dari 2 tahun bisa. Jadi ini masih abu-abu," pungkasnya. (lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis