Selamat Tinggal Aliran Modif 'Ban Nempel Spakbor'

Selamat Tinggal Aliran Modif 'Ban Nempel Spakbor'

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 24 Jan 2019 13:31 WIB
Ilustrasi modifikasi Foto: NMAA
Jakarta - Membicarakan dunia otomotif, kurang lengkap jika belum membahas mengenai aliran modifikasi. Khususnya mobil, setiap tahunnya tren modifikasi terus berubah.

Untuk tahun 2019 ini, menurut founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) Andre Mulyadi, tren modifikasi kurang lebih sama seperti tren tahun lalu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya hampir sama seperti 2018, secara style hampir mirip lah. Yang ramai sih stance itu sudah pasti ramai. Yang mulai ditinggalin tuh biasanya style yang ekstrem. Karena sekarang orang tuh fokusnya mobil bisa digunakan untuk harian dan bisa digunakan untuk nongkrong. Jadi mereka akan memodifikasi mobil yang nggak terlalu berat," ujar Andre di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).

Dijelaskan modifikator Kiki Anugraha, tren modifikasi 'ban nempel spakbor' atau biasa disebut lip to fender saat ini mulai ditinggalkan.



"Kemarin banyak yang lip to fender. Jadi bannya narik dan ngejepit ban antara pelek dan fender. Sekarang mulai banyak tren yang ninggalin nih," ujar Kiki.

Trennya modifikasi yang kemungkinan bakal ramai di 2019 ini menurut Kiki kurang lebih sama. Bedanya, mobil akan dibuat lebih ceper lagi.

"Mungkin masih banyak pemilik yang bikin ban mobilnya nyentuh fender, tapi ground clearance- nya juga dibikin rata dengan tanah tuh. Mungkin itu yang lagi banyak diminati karena orang udah mulai jenuh lip to fender," terang Kiki.

Selain itu modifikasi beraliran widebody, over fender juga dikatakan masih ramai, lalu ada juga modifikator yang masih meramaikan aplikasi air suspension.

"Untuk pilihan warna, masih lebih banyak ke solid pilihannya, kalau kita lihat warna biru itu sekarang lagi ramai, kalau tahun tahun kemarin kan masih abu-abu lagi ramai. Sekarang ini lebih banyak ke warna biru atau hijau. Terus dari pelek lebih banyak yg model melintir," pungkas Kiki. (lua/lth)

Hide Ads