Renault kini dipegang oleh Maxindo Nusantara Group. Di tangan Maxindo Nusantara Group, Renault optimis bisa kembali menggeber penjualannya di Indonesia. Maxindo punya tugas berat membawa Renault bisa mengambil porsi mobil-mobil Jepang yang selama ini mendominasi penjualan mobil di Indonesia.
Namun mobil-mobil Jepang bukanlah satu-satunya lawan berat yang harus dihadapi Renault. Tahun 2017 mobil China kembali meramaikan pasar otomotif Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meluncurkan produk yang mirip dengan mobil Jepang, merek China menawarkan harga yang lebih murah. Mobil China pun terbilang niat merambah ranah otomotif Indonesia. Tak hanya berjualan di diler, merek China pun membangun pabriknya di sini.
![]() |
Walaupun masih mendapat mendapat pandangan miring terkait kualitas mobil, perlahan-lahan merek-merek mobil China mulai menunjukkan peningkatan penjualan. Ditambah dengan varian model yang beragam. Renault tampaknya harus pula memperhitungkan keberadaan mobil China.
Renault juga harus mewaspadai pabrikan asal Korea Selatan yang berencana membangun pabriknya di Indonesia. Sebelumnya, merek-merek mobil Korsel hanya menjual mobil dan menyediakan layanan purnajual.
Saat masih dinaungi Indomobil Group, Renault tak terlalu bersinar. Berkecimpung di Indonesia sejak tahun 2002, Renault tak pernah menjual 1.000 unit mobilnya dalam kurun waktu setahun. Sedangkan mobil-mobil Jepang dalam satu tahun bisa menjual puluhan ribu unit.
Meski begitu, Renault masih betah menawarkan mobil-mobilnya ke masyarakat Indonesia. Renault pun tak buru-buru hengkang seperti merek-merek yang penjualannya kian menurun.
Ototest Renault Kwid
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang