Asisten Deputy Gubernur Bidang Transportasi Setda DKI Sunardi Sinaga memaparkan diperlukan adanya kesadaran diri dari masyarakat untuk peduli atas keadaan di Indonesia khususnya udara. Sehingga kesadaran beralih kendaraan dari berbahan bakar fosil menjadi baterai (listrik) dapat tumbuh.
"Lalu ada kaitannya juga dengan supply dan demand. Jadi kita harus mulai lakukan kampanye untuk menggunakan kendaraan listrik. Dalam hal ini adalah pemerintah," katanya di Ragunan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika ini dimanfaatkan dengan baik saya kira mungkin 3 sampai 5 tahun mendatang orang Indonesia sudah berpindah jenis kendaraan bermotor (roda dua) dari berbahan bakar bensin ke listrik," lanjut Sunardi.
Hal tersebut senada dengan harapan pemerintah untuk mulai memproduksi kendaraan listrik pada 2020 dan mulai menerapkannya di tahun selanjutnya. Sehingga pada tahun 2025, paling tidak 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan LCEV termasuk kendaraan listrik.
Baca juga: Motor Listrik Lebih Murah untuk Pelat Merah |
"Kalau kampanye dilakukan terus-menerus, permintaan menjadi banyak, produksi akan mengikutinya. Jadi jika mulai dari sekarang saya pikir 3 sampai 5 tahun bisa saja bergeser (penggunaan motor konvensional ke motor listrik)," ujarnya.
"Tantangan terbesar dari ini sih adalah untuk memikirkan sistem pengisian daya listriknya," tutup Sunardi.
Simak video 'Buktinya Kalau Motor Listrik Bisa Dicetak dengan Printer 3D':
(ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!