Hal tersebut diungkapkan oleh Corporate Manager Viar Motor Indonesia, Deden Gunawan. Dia menyebut, Paiton Energy membeli 50 unit motor sekaligus baterai dan charger cadangan untuk didistribusikan ke tiga wilayah Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"50 unit itu dibagi 20 di Ragunan, 20 di Monas, 10 di Jatibaru, tadi Pemprov bicara bahwa mereka support terhadap kendaraan listrik, karena kan kondisi wilayah di Jakarta ini emisi gas buangnya mengkhawatirkan, harapannya semua bisa beralih dimulai dari pemerintah yang mencontohkan," kata Deden.
Saat ini, motor listrik Viar Q1 dijual Rp 18 juta. Sementara harga baterainya Rp 5 juta dan charger cadangan Rp 750 ribu.
Lebih lanjut, untuk pelat merah Viar Q1 dijual lebih murah dari harga retail karena ada perbedaan harga di Bea Balik Nama (BBN). Perbedaan unit satu harga motor berada di kisaran Rp 600-700 ribu di luar harga baterai dan charger cadangan.
"Kalau untuk pemerintah sudah ada harganya sendiri di e-katalog LKPP, nah acuan harga itu harga pemerintah, yang pasti lebih rendah dari harga retail, karena nilai BBN-nya lebih rendah dari pelat hitam," ujar Deden.
Dengan menjadi produsen pelopor yang memulai lebih dulu penjualan motor listrik, saat ini Viar menjadi salah satu pabrikan sebagai kendaraan listrik yang sudah legal di jalanan.
"Ceritanya bahwa motor listrik yang baru punya STNK baru Viar kebetulan, harapannya dengan adanya teman-teman yang sudah produksi motor listrik ya jadi ramai, jadi marketnya kita bisa ambil dari convensional engine," kata Deden.
Tonton video 'Jokowi Jajal Motor Listrik Gesits: Suara Halus, Nggak ada 'Greng-greng':
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!