Hadir dalam rapat tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menginginkan agar Indonesia bisa memproduksi mobil listrik sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenernya kalo kita liat kita ini siapa sih? Ini 94 persen lho. Kita bikin mobil Indonesia dong. Ini kan baterai ada, mobilnya kita bikin di Karawang Bekasi buatan Indonesia. Kan bisa," ungkap Luhut.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa membuat mobil listrik tidak semahal dengan memproduksi mobil konvensional seperti bensin. Indonesia punya potensi besar terkait perkembangan mobil listrik dalam negeri.
"Bikin mobil listrik itu tak semahal bikin mobil konvensional. Karena dia tidak punya mesin, karburator tidak ada, dia hanya listriknya saja muter banyak," kata Luhut.
"Jadi kita ini menjadi pemain utama lithium baterai karena punya cadangan nikel terbesar di sektor ini kita pemain besar. Jadi kadang-kadang kita gak tahu kita pemain besar, kita asik berkelahi sendiri aja," kata Luhut.
Baca juga: Mobil Listrik Harus Murah Supaya Laris Manis |
Untuk mendukung, regulasi pun harus cepat diselesaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan rapat koordinasi dengan DPR mengenai mobil listrik di Gedung DPR Jakarta.
"Buat Pepres itu sebentar, besok Senin (Tanggal 3 Desember 2018-Red) kami rapat internal dulu," ungkap Luhut kepada wartawan.
"Kemudian mungkin Rabu (Tanggal 5 Desember 2018-Red) rapat mengenai Perpres itu, Sabtu-Minggu nanti kita siapin drafnya, mungkin Minggu depannya kita ajukan ke ratas (Rapat Terbatas), insya allah," ungkap Luhut.
Salah satu isi draf adalah terkait pemberian insentif fiskal dan non fiskal pada mobil listrik. Skema insentif untuk pengembangan industri kendaraan bermotor listrik, sehingga berdampak untuk pengurangan penggunaan energi fosil dan pengurangan impor minyak bumi. Namun saat ini, dirinya belum bisa mengungkapkan secara detail.
"Insentif lagi dibicarakan modelnya nanti semua di Perpres, lagi diomongin," jawab Luhut. (riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?