Kenalan dengan 3 Moge Murmer Benelli

Halaman ke 1 dari 4

Kenalan dengan 3 Moge Murmer Benelli

Nusa Dua, Bali - Pekan lalu Benelli meluncurkan 3 motor sekaligus di Bali. Motor memiliki mesin berkapasitas masing-masing 250 cc, 500 cc dan 754 cc dengan harga yang bikin kaget orang.

Untuk TRK 251 yang bakal menjadi pesaing serius buat motor Honda CRF 250 Rally atau Kawasaki Versys 250 harganya di China mencapai Rp 43-50 jutaan. Untuk cruiser 502C, harganya juga cukup murah yakni Rp 87 jutaan sampai Rp 98 jutaan. Untuk motor paling gede yakni 752C dibanderol mulai Rp 104 jutaan sampai Rp 117 jutaan.

Direktur Pemasaran Benelli untuk pasar di luar Eropa Dante Bustos dan Kepala Riset dan Pengembangan sekaligus Project Leader Benelli Stefano Michelotti sengaja terbang 16 jam dari Italia ke Bali hanya untuk memperkenalkan motor-motor ini kepada masyarakat Indonesia dan dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana profil ketiga motor ini? Yuk kita simak satu per satu:

TRK 251 merupakan motor petualang berkapasitas mesin 250 cc yang akan menggoda pencinta motor Honda CRF 250 Rally dan Kawasaki Versys. Lampu depannya sudah full LED dengan dasbor digital yang memberikan semua informasi soal motor yang dibutuhkan oleh pengguna.

"TRK adalah sebuah motor cantik. Suara mesin single silinder 250 cc akan memberi pengalaman baru," ujar Dante Bustos.

Ada Lampu LED di sayap motor Foto: Dadan Kuswaraharja/detikOto

Stefano menambahkan motor menggunakan mesin generasi baru 4 katup 1 silinder electronic fuel injection dengan pendinginan yang sudah dioptimalkan.

Motor Benelli TRK 251 Foto: Dadan Kuswaraharja/detikOto

Motor menggunakan sasis trelis baja yang diklaim kuat, dengan ground clearance yang tinggi motor bisa menempuh medan apa pun. Di depan ada suspensi Upside down dengan dipadu rem berteknologi ABS.

Rem ABS menjadi standar Foto: Dadan Kuswaraharja/detikOto

"Sebuah kompromi yang maksimal agar motor bisa digunakan di jalanan biasa dan offroad," ujar Stefano.

Di China motor dijual seharga 19.800 renminbi sampai 22.600 renminbi atau sekitar Rp 43 sampai Rp 50 juta. Otolovers bisa prediksi berapa harganya kalau dijual di Indonesia? Mungkin sekitar Rp 60 jutaan ya?

Benelli 502C adalah sebuah motor cruiser entry level. Intinya kalau Anda kurang sanggup membeli motor cruiser sekelas Ducati XDiavel, motor ini bisa menjadi jawabannya.

Benelli mengaku 502C adalah sebuah pengalaman pertama mereka. Namun bukan berarti ada kompromi, motor diproduksi agar menjadi motor yang cantik dan berotot. Motor dibuat Benelli untuk mengalahkan kompetitornya dan mengejutkan konsumen.

Dari tampangnya, motor memiliki lampu depan berdesain ala tengkorak (skull faces).

Lampu dengan desain kepala tengkorak Foto: Dadan Kuswaraharja

Knalpot ganda Foto: Dadan Kuswaraharja

Knalpotnya menggunakan double barrer yang mengeluarkan suara berdesis yang sangar.

"Anda tidak bisa bersikap dingin di depan 502C," ujar Dante.

Seperti halnya TRK 251, motor juga menggunakan rangka trellis baja yang dicampur dengan elemen Italia klasik. "Semua elemen menghasilkan campuran yang unik," ujar Dante.

Setangnya tergolong cukup tinggi Foto: Dadan Kuswaraharja

Untuk menggerakkan roda, Benelli 502C menggunakan mesin 500 cc 4 langkah. Peleknya menggunakan pelek aluminium berukuran 17 inci dengan rem Brembo. Beberapa komponen menggunakan komponen aluminium untuk mengurangi bobot.

Di China motor dijual seharga 39.800 renminbi untuk tipe standar dan 44.800 renminbi untuk varian tinggi dengan rem Brembo dan suspensi KYB.

Last but not least. Benelli 752S. 752S menandai kiprah Benelli yang kembali mengurusi motor-motor ber-cc besar. Desainnya khas motor-motor Italia seperti Ducati Monster.

Mesin Benelli 752S Foto: Dadan Kuswaraharja

Desain Italia bisa dilihat pada lampu utama, garpu sampai dengan suku cadang performanya. Layar dasbor motor menggunakan layar TFT.

Sudah kebayang bagaimana suaranya? Foto: Dadan Kuswaraharja

Suspensinya menggunakan suspensi Marzocchi sedangkan di bagian belakang ada peredam kejut KYB. Dengan mesin 750 cc nya bisa membawa Anda melaju sampai kecepatan 200 km per jam.

Suspensi belakang Foto: Dadan Kuswaraharja