Tapi yang menarik menurut data yang disampaikan Toyota, jumlah pengguna kendaraan khususnya roda 4 masih jauh dari angka ideal jika dibandingkan dengan populasi orangnya.
"Dia (motorisasi) hitungannya 1 keluarga 1 mobil, kalau bilang motorisasi. Di Indonesia 4 keluarga 1 mobil, jadi masih jauh," ujar Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto di Singapura beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Toyota: Rush Itu Bukan Avanza Jadi-jadian |
Padahal dengan penduduk sebanyak 264 juta jiwa per 2017, membuat Indonesia menjadi pasar terbesar mobil di Asia Tenggara. Dari total keseluruhan mobil yang dijual di ASEAN sebanyak 3,16 juta unit, Indonesia menyerap mobil terbesar yakni 33,5%. Pasar mobil terbesar kedua di ASEAN yakni Thailand sebesar 24,3%. Diikuti Malaysia 18,3%, Filipina 11,4%, dan Vietnam 8,5%.
Namun rasio kepemilikan mobil masyarakat Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Indonesia dari setiap 1.000 kepala, kepemilikan mobil hanya 87 mobil. Malaysia dari 1.000 kepala ada 439 mobil, Thailand ada 228 mobil dari 1.000 kepala. Itu artinya di Thailand setiap 5 orang ada 1 mobil," papar Jongkie di Jakarta.
Baca juga: Mobil Toyota Bisa Dibeli Tanpa DP? |
"Jadi Indonesia diberkati dengan jumlah populasi yang besar, bisa dibayangkan nggak seperti Jepang, berapa populasinya, dia masih nomor 2 lho pasar domestik (kendaraannya) setelah Amerika," ujarnya.
Toyota menurut Suryo tidak terlalu memikirkan pertumbuhan pangsa pasar Toyota di Indonesia, tapi mereka ingin melihat ada pertumbuhan pasar.
"Tanpa growth sangat sayang, kita sudah studi lebih bagus kalau melihatnya seperti di Thailand, karena Thailand negara berikutnya di Asean setelah Indonesia kalau bisa seperti Thailand," ujarnya.
Industri mobil di Thailand bisa relatif lebih maju karena berbagai faktor. Mulai dari kemudahan berinvestasi sampai insentif yang diberikan untuk beberapa program mobil, seperti eco car
Cek video Toyota Pamerkan Mobil Masa Depan diGIIAS 2018 (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini