Dolar Menguat, Harga Sparepart Aftermarket Vespa Ikut Naik

Motor Vespa di Scooter VIP. Foto: Luthfi Anshori

Bekasi - Nilai tukar rupiah terhadap dolar hampir tembus angka Rp 15.000. Hingga kini pun nilai tukar rupiah masih belum aman, dan hari ini (18/9/2018) sempat tembus Rp 14.900 per USD 1.

Melemahnya nilai tukar rupiah tentunya berdampak langsung kepada industri otomotif yang masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Yang terkena bukan hanya produsen kendaraan, melainkan juga industri barang aftermarket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang terkena dampak pelemahan rupiah adalah Scooter VIP, yang mengimpor langsung sparepart aftermarket Vespa dari Italia, seperti Polini dan Malossi. "Dampaknya sendiri memang tidak terlalu besar. Karena kita transaksi pakai euro. Tapi kalau euro-nya juga lemah terhadap dolar, harga sparepart tentu bisa melonjak," ujar Dennil Sagita, CEO PT Scooter Victory Inter Part, kepada detikOto di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/9/2018).

Meski transaksi dilakukan memakai euro, pajak bea masuk sparepart tersebut tetap memakai dolar. "Pajak bea masuk yang 10 persen tetap pakai dolar. Jadi ada sedikit kenaikan harga Polini dan Malossi untuk part-part tertentu," lanjut Dennil.

Beberapa part Polini dan Malossi yang harganya naik adalah blok mesin, knalpot, disc brake, kopling, dan drum kopling. "Kenaikan harganya antara 5-10 persen. Contoh belt yang sebelumnya harganya Rp 450 ribu sekarang jadi Rp 495 ribu," terang Dennil.

Meski harus menaikkan harga-harga part tersebut, Dennil juga mengaku harus ambil kebijakan lain supaya harga komponen Vespa tersebut tetap ramah di kantong konsumen. "Khusus untuk part-part fast moving seperti kampas rem, filter udara, filter oli, itu harganya stabil. Tapi konsekuensinya kami harus mengecilkan margin (keuntungan). Jadi yang kita incar volume penjualannya, karena komponen-komponen tersebut pasti sering diganti," pungkas Dennil. (rgr/ddn)