Aturan Perluasan Ganjil-genap Bakal Permanen?

Aturan Perluasan Ganjil-genap Bakal Permanen?

Akfa Nasrulhak - detikOto
Rabu, 01 Agu 2018 12:41 WIB
Pelanggar di kawasan ganjil-genap. Foto: Yuni Ayu-detikcom
Jakarta - Demi kelancaran lalu lintas jelang perhelatan Asian Games 2018, beberapa aturan lalu lintas baru diterapkan. Mulai dari perluasan wilayah ganjil-genap yang tadinya hanya diterapkan di pusat kota saja hingga penutupan sejumlah pintu tol.

Dalam masa uji coba perluasan ganjil-genap didapat hasil yang cukup positif. Selain berkurangnya kemacetan di jalur-jalur ganjil-genap kualitas udara juga diklaim lebih baik.


Melihat hasil positif tersebut, pihak kepolisian belum memutuskan apakah akan menerapkan aturan tersebut usai Asian Games atau aturan itu bakal berakhir setelah Asian Games.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kalau aturannya) dipermanenkan itu tergantung masyarakat deh, gimana masyarakat mengatakan aturan itu bagus kayak sekarang kan lumayan udara bisa diredam dengan pengurangan 50 persen," jelas Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/8/2018).


"Kelancaran, sama-sama merasakan kelancaran. Saya kendaraannya genap, ya sudah saatnya ganjil udah saya naik sepeda, atau alternatif lain, angkutan umum bisa, kalau dekat ya jalan kaki," lanjut Royke.

Lokasi perluasan sistem itu meliputi:

1. Jalan S Parman-Jalan Gatot Subroto-Jalan MT Haryono-Jalan DI Panjaitan-Jalan Ahmad Yani-Simpang Coca Cola/Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih.
2. Arteri Pondok Indah, mulai Simpang Kartini sampai Simpang Kebayoran Baru.
3. Jalan HR Rasuna Said.
4. Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran.

Namun sejumlah rambu tampak belum dipasang. Menurut Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa, para pelanggar aturan tersebut titik-titik yang belum dipasangi rambu tidak akan ditilang.

Di sisi lain, rute alternatif tetap diberikan agar warga Ibu Kota tetap bisa beraktivitas. Berikut jalur alternatifnya:

1. Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Suprapto-Jalan Salemba Raya-Jalan Matraman, dan seterusnya.
2. Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo-Jalan Casablanca-Jalan KH Mas Mansyur, dan seterusnya.
3. Jalan RE Martadinata-Jalan Danau Sunter Barat-Jalan HBR Motik-Jalan Gunung Sahari, dan seterusnya.
4. Jalan Kwitang-Jalan Gunung Sahari, dan seterusnya.
5. Jalan RA Kartini-Jalan Ciputat Raya.
6. Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika (arah utara) atau Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika-Jalan Raya Kalibata-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Casablanca, dan seterusnya (arah barat).

Rute AlternatifRute Alternatif Foto: Infografis: Tim detikcom
(dry/ddn)

Hide Ads