Mobilio Kok Melempem, Honda?

Mobilio Kok Melempem, Honda?

Ruly Kurniawan - detikOto
Rabu, 01 Agu 2018 10:45 WIB
Honda Mobilio bersebelahan dengan Mitsubishi Xpander. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Segmen mobil keluarga 7 penumpang atau biasa disebut LMPV (Low Multiple Purpose Vehicle) masih sangat 'gemuk' di Indonesia. Sampai saat ini produsen otomotif roda empat pun tampak berlomba untuk menjadi raja di segmen ini dengan menghadirkan produk baru.

Kehadiran Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero beberapa waktu belakangan menjadi salah satu momentumnya. Hal ini tentu langsung mengguncang mobil-mobil serupa seperti Honda Mobilio.

Berdasarkan semester satu di tahun ini LMPV jagoan Honda itu tampak tidak segemilang tahun sebelumnya. Hal ini diakui Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Secara retail turun 28 persen, dari 17 ribu unit menjadi 12 ribuan. Makanya kita sesuaikan ke model lain, Brio, CR-V, HR-V, tergantung konsumen mintanya apa," kata Jonfis di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Pada kesempatan itu juga dirinya mengatakan bahwa melempemnya Mobilio di awal tahun 2018 adalah hal yang wajar. Sebab, ada pergeseran tren khususnya para millenials.

"Segmen itu (LMPV) kan sudah lama kita di sana, sudah 4 tahun. Pemilik mobilnya mungkin sekarang sudah di atas 150 ribu, jadi wajar kalau trennya turun. Kalau konsumen emang sudah nggak terima ya kita nggak bisa paksain," kata Jonfis.


"LMPV itu memang ada historinya dan sulit untuk diubah. Tapi kita lihat millenials sekarang, tidak selalu mau mereka membeli mobil bertipe itu dan 7-seater. Makanya segmen HR-V atau LCGC 5 penumpang tiba-tiba booming. Ya, walaupun masih ada generasi tua yang ingin mobil 7-penumpang walau tidak digunakan secara utuh," tambahnya.

Berdasarkan analisis tersebut, Honda menjelaskan bahwa tidak bisa mengatakan secara pasti strategi apa yang akan diambil untuk Honda Mobilio.

"Setiap tahun itu setiap produsen otomotif pasti punya strategi dan tidak mungkin selalu ada produk baru. Maka, ada kalanya kita nendang dan ada kalanya juga kita di kick back. Tapi yang terpenting aftersales service kita kuat sehingga konsumen percaya dan ingin beli. Kita main di semua segmen," ungkap Jonfis. (ruk/rgr)

Hide Ads